Senin, 14 November 2016

PENGEMBANGAN MEDIA

PENGEMBANGAN MEDIA A. Media Berbasis Visual Visualisasi pesan, impormasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat di kembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto,gambar/ ilustrasi, sketsa/ gambar garis, grafik,bagan,chat,dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.sementara itu,grafik merupakan refresentasi simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan evektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu.hal ini hanya dapat dicapai dengan megatur dan mengorganisasikan gagasan-gasan yang timbul,merencanakannya dengan saksama,dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisi objek,konsep,informasi,atau situasi.dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu,antara lain prinsip kesederhanaan,keterpaduaan,penekanaan,dan keseimbanggan.unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk,garis,ruang,tekstur,dan warna. Kesederhanaan Secara umum kesederhanaan itu megacu kepada jumlah ilemen yang terkandung dalam suatu visual.jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi kedalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami,demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya antara 15 samapi dengan 20 kata).kata-kata harus memakai hurup yang sederhana dengan gaya hurup yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau pun serangkaian tampilan visual.kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat,dan mudah dimegerti Keterpaduaan Keterpaduan megacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.elemen-elemen itu harus saling terkait menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahamaan pesan dan informasi yang dikandungnya. Penekanaan Meskipun penyayian visual dirancang sesederhana mungkin,seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanaan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatiaan siswa. Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruangan penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.keseimbangan yang keseluruhanaanya simetris disebut keseimbangan formal.keseimbangan seperti ini menampakan dua bayangan visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu,keseimbangan formal cenderung tamapak statis.sebaliknya,keseimbangan informal tidak keseluruhaannya simetris-memberikan kesan dinamis dan dapat menarik perhatian.pengembangan visual dengan keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari perancang visual. Bentuk Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu,pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan,informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan. Garis Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus. Tekstur Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya dengan warna. Warna Warna merupakan unsur visual yang penting,tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik.warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan,atau untuk membangun keterpaduan.disamping itu,warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan menunjukan akan persamaan dan perbedaan,dan menciptakan respons emosional tertentu.ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna,yaitu (1)pemilihan warna khusus (merah,biru,kuning,dan sebagainya),(2)nilai warna(tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut),dan(3)intesitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan. a.Gambar Gambar yang dimaksudkan disini termasuk foto,lukisan/gambar,dan sketsa(gambar garis).tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Gambar jadi Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gamabar dibawah ini dari majalah, booklet, brosur, selebaran, dan laian-lain mungkin daoat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clipping gambar, sebaiknya kita mulai mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu. Dari berbagai sumber tersebut diatas, diharapkan tersdia gambar yang sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari potogan dua gambar atau lebih kebutuhan terhadap gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan dapat terpenuhi. Hal penting yang harus selalu diperhatikan adalah hak cipta atas gambar yang akan digunakan. Jika gambar-gambar yang akan digunakan itu memiliki hak cipta, kita perlu meminta izin kepada pemegang hak cipta itu. Gambar yang dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sebaiknya difotokopi. Gambar- gambar itu kemudian digabung dengan label judul dengan huruf-huruf lekat (misalnya, lugios). Hasilnya dapat difotokopi atau di foto kemudian di cetak diatas kertas foto berarti yang baik diatas kertas fotografi yang baik dengan ukuran yang diingkan. Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan kesenian atau melukis, kita dapat membuat gfambar sederhana yang merupakan sketsa atau gambar garis (stick figure). Gambar garis, kendatipun amat sederhana dapat menunjukan aksi atau sikap dengan dampak yang cukup baik. Dengan gambar garis kita dapat menyampaikan cerita atau pesan-pesan penting. Disamping gambar garis dapat dibuat langsung pada papan tulis ketika berada dikelas, gambar juga dapat dipersiapkan lebih dahulu pada lembaran karton atau kertas yang sesuai. Dalam membuat gambar garis ciri utama objek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan harus tetap ada. Wajah yang ceria dapat dibedakan dari wajah yang cemberut dengan dengan garis-garis melengkung pada pada wajah (misalnya mulut dan alis). Dalam uraian berikut dikemukakan salah satu cara pengunaan papan tulis secara efektif untuk menghindari pekerjaan menulis dan mengambar dipaapn tulis, semua kegiatan pelajaran harus dirancang dengan baik, dan pemakain papan tulis itu menjadi bagian dari rencana pemebelajaran. Paapn tulis sebaiknya dibagi kedalam beberapa bagian, tiga atau empat bagian. Misalnya, papan tulis dibagi dengan bentuk huruf H besar, sehingga terdapat empat bidang. Satu dibidang digunakan sebagai bagian permanen yang digunakan untuk konsep atau rumus yang akan selalu dirujuk, dan dirujuk kembali, selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Misalnya pola kalimat atau daftar kata-kata. Informasi pada bidang permanen ini dapat pula menjadi alat penyegar ingatan siswa pada saat pelajaran akan berakhir setelah melakukan berbagai kegitan dan latihan. Bidang kedua dari papan tulis digunakan untuk mengambar atau membuat gambar garis yang dapat ditampilkan selama diperlukan. Bidang lainnya digunakan untuk menuliskan atau mengambarkan konsep atau informasi yang segera dihapus setelah siswa selesai menyalinnya. Fotografi Foto seperti halnya bentuk visual bentuk visual lainnya dapat ditemukandari berbagi sumber, seperti surat kabar, majalah, brosur, dan buku-buku. Dengan demkian, foto dapat dipeoleh dengan mudah untuk digunakan secara efektif sebagai media pembelajaran. Sebagai media pembelajaraan, foto haruslah dipilih dan dignakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian foto bisa memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa, mngembangkan kemampuan siswa berbahasa, dan membantu siswa menafsirkan serta mengingat isi pelajaran yang berkenaandengan foto-foto tersebut. Disamping siswa dapat mengunakan foto secara perorangan, foo dapat pula digunakan secara brkelompok terutama untuk melancarkan kegiatan diskusi tentang isi pelajaran. Diskusi tentang jenis-jenis spesies tertentu dari binatang akan berjalan efektif apabila disertai dengan foto-foto berbagai jenis binatang yang termaksud spesies yang sedang dibicarakan. Untuk menunjukan berbagi jenis gaya bangunan (arsistek) islam atau perbedaan gaya arsistek dari berbagai negara dan jaman, misalnya foto dapat digunakan dengan efektif. Foto yang digunakan sebagai media pembelajaran harus artistik dalam arti foto tersebut mempertimbangkan faktor-faktor seperti komposisi, pewarnaan yang efektif, dan teknik pengambilan dan pemrosesan yang baik selanjutnya, foto harus cukup besar dan jelas untuk kelompok siswa yang dihadapi. Foto harus jelas karena hanya dengan ketajaman dan kontras yang baik yang dapat memberikan ketepatan dan rincian yang memadai untuk mengambarkan kenyataan yang ditambpikannya. Kebenaran foto atau validitas foto mengambarkan keadaan yang sesungguhnya, bukanlah foto seuatu objek atau peistiwa yang dibaut-buat atau didramatisasi. Apabila pemotretan dilakukan sendiri dalam rangka mengembangkan foto sebagi media pembelajaran, maka beberapa hal teknis perlu diperhatikan. Terutama kita harus mengenal bagian-bagian utama dari kamera yang akan digunakan, seperti lensa bidik, pengatur fokus, pengatur kecepatan dia fragma, ombol jepret, pemutar filem dudukan lampu blitz, dan mengatur jarak. Selanjutnya pada saat megambil foto (memotert) kita harus memperhatikan faktor-faktor cuaca kecepatan, dan jarak. Cuaca sangat menentukan diafragma (bukan jendela tempat cahaya masuk lensa). Pada saat cuaca terang menderang ukuran diafragma berangka besar, misalnya 16, dan pada saat cuaca mendung atau dalam arena terlindung pohon diafragma 4. Selanjutnya kecepatan (lamanya jendela lensa terbuka) juga ditentukan oleh cuaca dan angka ada dia fragma. Pada saat cuca terang dengan diafragma 16, angka kecepatan dapat distel pada 250 (artinya kecepatan sperduaratus liam detik) semakin gelap (mendung) cuaca semakin lama lensa terbuka misalnya 60 (sperenam puluh detik). Faktor jarak merupakan patokan ketika dalam mengambil gambar. Biasanya pada lensa kamera terdapat angka-angka yang menunjukan jarak anatara kamera dan objek yang akan dipotret. Pemotertan dan komposisi gambar Keefektifan foto sebagai media pemb elajaran dipengaruhi dua aspek yang berhubungan dengan komposisi gambar yaitu pembidangan gambar secara secara keseluruhan dan pengaturan unsur-unsur penting yang ingin diliput dalam gambar dari segi pembidangan gambar perlu diperhatikan titik pandang yang terbaik u ntuk pengambilan gambar dan sberapa banyak wilayah yang harus diliput. Objek yang dipotert sebaiknya berada ditengah-tengah bidang wilayah gambar penempatan objek akan memberikan pesan tertentu dilihat dari jarak dan ukuran gambar objek yang diinginkan, cara pemotertan dasar dibagi menjadi tiga , yaitu pemotertan jauh, pemotetan jarak tengah dan pemotertan jarak dekat. Prinsip-prinsip pengaturan gambar sebagai berikut (kemp dan Dayton, 1985:94-95): 1. Kebanyakan materi visual secara normal memiliki format horizontal. Usahakan supaya tidak mencampurkan format horizontal dan format vertikal dalam satu seri gambar atau filem bingkai. 2. Usahakan agar gambar itu hanya menfokuskan pada satu objek utama atau pusat perhatian. Hilangkan semua unsur-unsur sekunder dan pusatkan pada satu hal pokok. 3. Karena siswa tidak memiliki cara tertentu untuk menilai ukuran objek yang tak dikenal dalam gambar, perlu memasukan beberapa objek yang biasa/lazim bagi siswa ke dalam gambar sebagai perbandingan. 4. Jaga supaya latar belakang tetap sederhana. Hilangkan semua latar belakang yang membingungkan dengan memindahkan objek-objek yang menganggu, pasang layar sebagai latar belakang, atau jadikan latar belakang itu tidak berfokus (kabur) dengan menggunakan angka diafragma yang kecil untuk mengendalikan wilayah yang berfokus. 5. Masukan beberapa layar depan untuk menciptakan kesan kedalam (utamanya untuk pengambilan gambar dengan LS). Latar depan membantu menyeimbangkan gambar dan membuatnya menarik. 6. Jadikanlah gambar itu dinamis (tidak statis) dengan meragamkan posisi atau sudut pengambilan gambar. Perubahan sudut pemotretan menciptakan kesan dinamis dan memberi ragam dan variasi terhadap komposisi gambar. 7. Jika mengambar aksi, usahakan agar ada ruang yang memadai di depan atau daerah arah aksi itu. 8. Rasakan dan gunakan akal sehat dalam menentukan kompsisi gambar. Pikirkan apa yang ingin dicapai dengan gambar itu barulah tetapkan posisi kamera atau sudut pengambilan gambar. Jika perlu, coba dengan dua atau tiga posisi dan satu sudut pandang kamera. b. Chart dan Bagan Chart sering terdapat dalam buku-buku pelajaran dan materi pelajaran lainnya. Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau gambaran konsep. Sebaiknya chart itu ditekan hingga hanya berisi informasi verbal atau visual yang minimum untuk dapat dipahami. Jika ingin mengungkapkan beberapa gagasan atau konsep, sebaiknya dibaut serangkain chart sederhana. Informasi pembelajaran dan pesan-pesan isi pelajaran dikomunikasikan melalui salura visual. Berikut disajikan beberapa macam chart dan bagan. 1. Bagan organisasi menunjukan hubungan atau rantai perintah/komando dalam suatu organisasi seperti perusahaan, organisasi sosial, lembaga pemerintah. 2. Chart klasifikasi miring degan bagn organisasi, tetapi umumnya digunakan untuk mejelaskan atau mengelompokan objek, peristiwa, atau spesis. 3. Garis (alur) waktu mengambarkan hubungan kronologis antara peristiwa-peristiwa yang terjadi. 4. Bagan alir (flowchart) adalah bagan proses yang menunjukan suatu urutan, prosedur, atau aliran proses 5. Tabel berisikan informasi angka-angka atau data. Tabel merupakan media yang sangat baik untuk menunjukan informasi waktu yang ditampilkan dalam bentuk kolom-kolom. B. Media Berbasis Audio-Visual Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk : 1. Mengembangka keterampilan mendengar, dan mengevaluasi apa yang telah didengar. 2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan menggunakan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi. 3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa. 4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah. a. Radio dan Tape Media audio dapat di gunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan media sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya materi audio itu di sajikan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting yang tercakup dalam materi audio, dan menentukan apa yang akan di gunakan untuk membangkitkan minat, perhatian dan motivasi siswa. Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa di tuntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk mendengar yaitu : (1) mengidentifikasi materi – judul, peserta, atau keadaan yang terjadi (2) memberikan informasi latar belakang yang menarik tentang program itu (3) membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik dan memunculkan pertanyaan kunci yang jawabannya dapat di peroleh dari materi audio (4) membuat di papan tulis daftar kata-kata kunci atau frase kunci di dalam bahan audio (5) menjelaskan mengapa siswa harus mendengarkan materi audio, kaitan dengan pengetahuan dan tugas siswa, yang harus di lakukan, dan bagaimana dapat memperoleh keuntungan dari materi itu. Mendengarkan materi audio. Menuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antar pengantar danmulai proses mendengar. Diskusi (membahas)materi program audio. Diskusi di mulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan umum setelah selesai mendengar program audio. Diskusi ini di akhiri dengan meminta satu atau dua orang siswa memberikan rangkuman (intisari) program audio itu. Menindak lanjuti program. Umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Untuk membuat kegiatan di luar kelas atau di rumah lebih efektif dan produktif, dengan teknik : (1) melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan dengan pemilihan rekaman dan siaran radio yang baik (2) menghubungkan kegiatan mendengar dengan tugas-tugas sekolah (3) mendiskusikan dan memeriksa cara di man kebiasaan belajar di rumah bisa di tingkatkan. b. Kombinasi slide dan suara Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah di produksi. Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat di gunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Keefektifan penyajian pelahjaran melalui multimedi seperti ini memerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor : a) Sajikan konsep-konsep dan gagasan satu persatu. b) Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikan pesan materi pembelajaran. c) Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antar unsur-unsur itu, dengan pertimbangan bahwa pesna utama di letakkan di tengah layar dan informasi lainnya pada ruang di sisi ruangan. d) Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut teknis dan estetis. e) Pilihlah musik yang dapat menyentuh praasn untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan sampai musik mengatasi narasi. f) Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realisme dalam penyajian. g) Jangan terlalu banyak narasi; biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan informasi atau pesan-pesan. h) Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat penyajian lebih dinamis. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran slide tape yang sederhana : 1. Menganalisis karakteristik siswa. 2. Menetapkan tujuan pembelajaran. 3. Setalah meneyelesaikan kedua langkah tersebut, guru sudah memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana penyajian itu akan digabungkan kedalam rencana pembelajaran keseluruhan. 4. Dengan kartu indeks, buatlah sketsa kasar gambar visual yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama bahasan pelajaran. 5. Pada bagian bawah sketsa tulisan pernyataan singkat yang dapat menangkap butir inti yang ingin disajikan. 6. Buatlah 1 kartu untuk gagasan yang menuntun kedalam kandungan isi yang baru saja dibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti yang pertama. 7. Jika tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah kegagasan utama yang kedua yang belum masuk kedalam urutan diatas. 8. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. 9. Edit dan revisi kartu-kartu rencna tadi dengan mempertimbangkan aspek kepraktisannya. 10. Gunakan catatan untuk mempersiapkan naskah audio. 11. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan mengandaikan kartu-kartu itu sebagai slide yang ditayangkan dilayar. c. Grafik Grafik menampilkan sajian visual data angka-angka. Ada 4 macam grafik utama yaitu : 1. Grafik batang Grafik batang dapat di gunakan pada siswa SD dan SLTP. Grafik ini di buat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara fertikal atau horizontal. 2. Grafik garis Merupakan grafik yang paling tepat dan paling sering di gunakan untuk melukiskan kecendrungan atau membandingkan dan menghubungkan dua kelompok data. 3. Grafik lingkaran Salah satu penggunaan khusus grafik lingkaran adalah untuk menggambarkan informasi mengenai porsi (alokasi) penggunaan dana yang tersedia. 4. Grafik gambar Merupak bentuk alternatif dari grafik batang dimana serangkaian gambar sederhana di gunakan untuk melukiskan nilai. d. Transparansi Transparansi merupakan gambar/film besar yang diproyeksikan oleh penyaji (guru) untuk memvisualisasikan konsep, proses, faksa, statistik, kerangka outline, atau ringkasan didepan kelompok kecil atau kelompok besar. Tehnik pembeutan transparansi dapat digolongkan kedalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak langsung. Pembuatan tranparansi langsung secara manual merupakan cara paling murah dan sederhana, yaitu dengan lamgsung menggambar (membuat visual dalam format yang diinginkan) diats lembaran transparansi dengan spidol kusus. Tehnik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu. Ada beberapa cara pembuatan transparansi tidak langsung, yaitu transfer tempel, transfer kopi, transfer kimiawi, dan transfer elektronik. Transfer sampel proses transfer tempel menggunakan huruf dan simbol serta grafis yang terdapat di pasaran dengan berbagai merek dagang seperti 3-M, mecanorma, atau Letraset. Rugos merupaka huruf gosok produksi dalam negeri yang cukup baik kualitasnya. Transfer kopi. Dilakukan dengan cara menkopi transparansi yang sudah tersedia atau bahan visual yang dirancangkan secara khusus diatas kertas biasa semakin jelas hasil rancangan diatas kertas semakin terang hasil kopinya diatas transparansi. Transfer kimiawi. Cara klasik yang digunakan dalam proses transfer kimiawi adalah proses “diazo”. Proses ini memerlukan film diazo yang peka terhadap cahaya ultraviolet, lampu sorot yang mengandung ultraviolet atau sinar matahari, amonik 28 %, kaca penjepit, dan stoples atau tabung kaca untuk penguapan film dengan amoniak. Transfer elektronik. Teknik yang dewasa ini semakin tersedia adalah melalui komputer. Pembuatan transparansi dengan sistem komputer memerlukan perangkat komputer dengan ploter atau printer induk atau laser. Sumber Referensi: Arsyad Azhar.2013.Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Website :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar