Rabu, 24 April 2013

Perkembangan Peserta Didik

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah peserta didik, baik taman kanak-kanak, sekolah dasar, pendidikan menengah ataupun perguruan tinggi. Didalam materi ini membahas mengenai hakiakat pertumbuhan dan perkembangan dengan factor-faktor yang mempengaruhinya, serta fase-fase dan hukum-hukum perkembangan. A. Hakikat Pertumbuhan Dan Perkembangan Dengan mempelajari peserta didik kita akan memperoleh keuntungan. pertama, kita mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur berapa anak tentu akan memperoleh keterampilan prilaku dan emosi khusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespon sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari seorang anak. bila seorang anak dari taman kanak-kanak tidak mau sekolah lagi karena digangu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orangtuanya? Ketiga, pengetahuan tentang seorang anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila anak umur dua tahun belum berceloteh (banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkan? Keempat, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri. Psikologi perkembangan akan secara terbuka mengungkapkan proses pertumbuhan psikologi, proses-prosses yang akan dialami dalam kehidupan sehari-hari.Yang lebih penting lagi,pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri,misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atatu lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan peerkembangan peserta didik. 1. Masa Perkembangan Yang Cepat Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya. 2. Pengaruh Yang Lama Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangat banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak. 3. Proses Yang Kompleks Sebagai penelitian yang mencoba untuk memehami perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa. Anak membantu kalimat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang telah diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut diharapkan peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks. 4. Nilai Yang Diterapkan Kebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-pertanyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya. Produk penelitian ini kadang-kadang dapat diterapkan di dunia nyata. 5. Masalah Yang Menarik anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang berkembang. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Perilaku genetik yang mendukung pentingnya pengaruh keturunan menunjukan pentingnya pengaruh lingkungan. banyak aspek yang mempengaruhi faktor genetik yaitu kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan. 1. Kecerdasan Menurut Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasaan itu diwariskan (diturunkan). Dan juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasaan. 2. Temperamen Temperamen adalah gaya perilaku karakteristik individu dalam merespon. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi yang menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungan dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespon orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut diatas menunjukkan temperamen seseorang. Menurut Thomas dan chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah,sulit,dan lambat untuk dibangkitkan. a. Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru. b. Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negative serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru. c. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru. Chess dan Thomas, berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasioleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar 50 sampai 60 menunjukan lemahnya pengaruh tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap dan konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada “ kesesuaian “ hubungan antara anak dengan orangtuanya. 3. Interaksi Keturunan Lingkungan dan Perkembangan Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan. Pengaruh genetik terhadap kecerdasaan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita mengetahui pula bahwa dengan dibesarkan pada kecil pada kepribadian dan minat. Alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi. Mereka tidak mengarahkan anak kearah minat dan kepribadian yang sama. Kebanyaan orangtua menghendaki anaknya untuk mencapai tingkat kecerdasan diatas rata-rata. C. Fase-Fase Perkembangan Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahaan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil ( produk ) dari beberapa proses: 1. Proses biologis meliputi perubahan-perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi dari orangtua, perkembangan otak,penambahan tinggi,berat,keterampilan motorik, dan perubahan-perubahan hormone pada masa puber mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam perkembangan. 2. Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung,hubungkan dua kata menjadi kalimat, menghapal puisi dan memecahkan soal-soal matematik, mencerminkan peranan proses-proses kognitif dalam perkembangan anak. 3. Proses sosial meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubunagn individu dengan orang lain,perubahan-perubahan dalam emosi dan perubahan-perubahan dalam kepribadian. Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis,kognitif,dan sosial. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada keseluruhan siklus hidupnya. Pembagian fase menurut Santrok dan Yussen ada lima yaitu: 1. Fase pra natal adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. 2. Fase bayi adalah berkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. 3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi smpai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. 4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. 5. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira 18 sampai 22 tahun. D. Pola-Pola Perkembangan Afektif Pada Manusia Erik H. Erikson mengemukakan bahwa perkembang manusia adalah sintesis dari tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas sosial. Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri atas 8 tahap yaitu: 1. Truts vs minstrus/kepercayaan dasar (0;0-1;0) 2. Autonomy vs shame and doubt/otonomi (1;0-3;0) 3. Initiatives vs guilt/inisiatif (3;0-5;0) 4. Industry vs inferiority/produktivitas (6;0-11;0) 5. Identity vs role confusion/identitas (12;0-18;0) 6. Intimacy vs isolation/keakraban (19;0-25;0) 7. Generavity vs self absorption/generasi berikut(25;0-45;0) 8. Integrity vs despair/ intergitas (45;0…) E. Pola Perkembangan Kognitif Dari Jean Piaget Perkembangan kognitif anak berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai dengan perkembangan umurnya. Maka pengajaran harus direncanakan sedemikian rupa disesuaikan dengan perkembangan kecerdasan peserta didik. Piaget mengemukakan proses anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa melalui 4 tahap perkembangan, Yaitu: 1. Tahap sensori motor (0;0-2;0) 2. Tahap praoperasional (2;0-7;0) 3. Tahap operasional konkrit (7;0-11;0) 4. Tahap operasional formal (11;0-15;0) F. Tugas-Tugas Perkembangan Menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak: 1. Belajar berjalan 2. Belajar makan makanan padat 3. Belajar mengendalikan gerakan badan 4. Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya 5. Memperoleh stabilitas fisiologis 6. Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik 7. Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orangtua,kakak,adik,dan orang lain. 8. Belajar menbedakan yang benar dan salah Tugas perkembangan masa kanak 1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu 2. Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh 3. Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya 4. Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin 5. Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. 6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari 7. Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai 8. Memperoleh kebebasan diri 9. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial Tugas perkembangan masa remaja 1. Memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin 2. Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu 3. Menerima fisik dari dan mengunakan badan secara efeltif 4. Memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari orangtua dan orang dewasa lainya 5. Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan 6. Memperoleh kebebasan ekonomi 7. Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga. 8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara yang baik. 9. Memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertangung jawabkan secara social. 10. Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman berperilaku. Tugas perkembangan masa dewasa awal 1. Memilih pasangan hidup. 2. Belajar hidup dengan suami atau istri. 3. Memulai kehidupan berkeluarga. 4. Membimbing dan merawat anak. 5. Mengolah rumah tangga, 6. Memulai suatu jabatan. 7. Menerima tanggungjawab sebagai warga Negara. 8. Menemukan kelompok social yang cocok dan menarik. Tugas perkembangan masa setengah baya 1. Meperoleh tanggungjawab social dan warga Negara. 2. Membangun dan mempertahankan standar ekonomi. 3. Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia. 4. Membina kegiatan mengisi waktu sengang orang dewasa. 5. Membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi. 6. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan fisik sendiri 7. Menyesuaikan diri dengan pertumbuhan umur. Tugas perkembangan orang tua 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik 2. Menyesuaikan diri terhadap masa pension dan menurunnya pendapatan 3. Menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami atau istri 4. Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut 5. Memenuhi kewajiban social dan sebagai warga Negara 6. Membangun kehidupan fisik yang memuaskan. Menurut Havighurst setiap tahap perkembagan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainnya yaitu fisik, psikis, emosional, moral dan social. Dikemukakan nya perkembangan yang dicapai individu pada masa kanak-kanak masa anak masa remaja masa dewasa awal masa setengah baya dan masa tua. Ada dua alasan mengapa tugas perkembangan ini penting bagi pendidikan pertama membantu memperjelas tujuan yang akan di capai di sekolah. Kedua konsep ini dapat dipergunakan sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usahu pendidikan. G. Hukum-Hukum Perkembangan 1. Prinsip dasar perkembangan Menurut carol gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan . a. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat di ramalkan. b. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. c. Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. d. Perkembangan merupakan hasil interaksi factor-faktor biologis dan factor-faktor lingkungan. e. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek ( fisik, kognektif,emosional,social) yang saling mempengaruhi f. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing. g. Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada yang khusus. Menurut penelitian sutterly dan donnely mengenai proses pertumbuhan menghasilkan 10 prinsip dasar pertumbuhan. 1. Perubahan adalah kompleks dan semua apek-aspeknya berhubungan sangat erat. 2. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif. 3. Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur 4. Pada pertumbuhan dan perkembangan terhadap keteraturan arah 5. Tempo pertumbuhan tidak sama 6. Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan perkembangan pada waktu dan kecepatan yang berbeda 7. Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh factor-faktor intrinsic dan ekstrinsik 8. Pada pertumbuhan dan perkembangan terhadap masa- masa kritis 9. Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal 10. Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik H. Hakikat Pengalaman Belajar Menurut Bandura(1969) menjelaskan sistim pengadilan prilaku yaitu: 1. Stimulus control 2. Outcome control 3. Symbolic control I. Kaitan Perkembangan Dengan Pengalaman Belajar Pengalaman belajar seseorang sangat erat kaitannya dengan gaya belajar yang dipengaruhi oleh bebagai variable, yaitu factor fisik,emosional,sosiologis dan lingkungan. Michael grinder (1991) telah mengajarkan gaya-gaya belajar dan mengajar kepada banyak instruktur. Sebuah pepatah cina kuno yang telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Saya mendengar, maka saya lupa, Saya melihat,maka saya ingat, Saya melakukan, maka saya memahami. J. Anak Berkembang Sebagai Pribadi Yang Utuh pembentukan intelektual memang penting.anak pandai disukai oleh guru dan orang tua akan tetapi karena segi pendidikan ini terlalu diutamakan, segi-segi lainnya kurang dapat perhatian. Konsepsi tentang pengajaran kemudian berubah dan sekolah yang modern lebih memperhatikan seluruh pribadi anak itu,baik mengenai segi jasmani, emosi, social maupun mengenai segi intelektualnya. HUKUM – HUKUM PERKEMBANGAN A. PRINSIP DASAR PERKEMBANGAN Carol Gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan. 1. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan. Pemahaman tentang perilaku yang seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu para praktis untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutnya yang semestinya. 2. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi kesinambungan dengan baik bila anak didorong untuk melampaui atau secara tergesa-gesamenjadi tahap-tahap awal. Anak harus diberi waktu sesuai dengan yang mereka butuhkan sebelum berlanjut pada tahap berikutnya 3. Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. Waktu-waktu yang mununjukan kesiapan harus dikenai melalui pengamatan yang cermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yang optimal. Setiap pengajaran tidak akan menjadikan proses belajar dengan mudah sebelum mencapai kesiapan. 4. Perkembangan merupakan hasil intereksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar). Kematangan merupakan prasyarat munculnya kesiapan untuk belajar. Lingkungan menentukan arah perkembangan. 5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang berhubungan, dengan semua aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial yang saling mempengaruhi. Suatu program untuk memupuk perkembangan akan mendukung domain-domain yang lain dengan derajat kepentingan yang sama. Semua pengalaman belajar dikenal sebagai peluang-peluang yang terinteraksi untuk pertumbuhan, dan bukan merupakan keterampilan yang terpisah-pisah. 6. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing. Suatu hal yang tidak mungkin dan berbahaya bila kita membandingkan individu-individu ditinjau dari umurnya. Setiap anak mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang unik pada tahap tertentu. Hal ini memungkin kan terjadinya perbedaan dan pilihan-pilihan. 7. Perkembangn berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini tidak mungkin anak melampaui tahap tertentu atau diburu-buru pada perilaku tertentu bila mereka belum siap. Penelitian Sutterly dan Donnely mengenai proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan : 1. Perubahan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat. Perubahan semua dimensi pertumbuhan terdapat saling keterhubungan yang dinamis. Untuk dapat mengonseptualisasikan perkembangan -manusia secara seksama, kita harus menyadari lingkup yang luas dari berbagai proses dan transformasi yang dapat terjadi secara simultan pada seorang individu. Sebagai contoh kompleksnya pertumbuhan ilah anak yang gagal untuk tumbuh karena kurangnya curahan kasih sayang dari ibunya. Hal ini menjelaskan bahwa faktor emosional merupakan bagian yang integral dari proses pertumbuhan. 2. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif Perubahan –perubahan terjadi secara berangsur dan ada yang melalui penggantian sehingga memungkin kan tumbuh kita untuk tetap bertahan. Pertumbuhan yang yang terjadi secara berangsur-angsur mengimbangi bagian-bagian yang hilang agar dapat tetap berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, anak tumbuh secara berangsur baik tinggi maupun berat badannya, ia bertahan tumbuh walaupun ada bagian-bagian yang terbuang dan hilang dalam bentuk urine, kotaran, keringat pada kulit, oksidasi pada paru-paru dan penggantian sel-sel yang rusak. Kejadian itu menggambarakan fakta bahwa organisme adalah suatu konfigurasi yang harus terus menerus berubah agar dapat terus bertahan. Pengetahuan tersebut merupakan landasan untuk memahami pertumbuhan yang normal dan tidak normal, termasuk kanker, mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami melalui penelitian mutakhir sekalipun. Pertumbuhan terus terjadi melalui perkembangan dan integrasi sel dan jaringan yang berbeda, dengan kapasitas fungsional khusus untuk aktivitas internal dan tidak nampak. Kematangan adalah proses pertumbuhan yang mengubah organisme dalam arti mengganti dan menolak apa yang telah dipelajari dan diperoleh sebelumnya untuk dapat menggantikannya atau menyesuaikannya dengan fungsi atau proses yang baru yang lebih sesuai dengan ukuran, bentuk, dan fungsi yang sedang tumbuh dan kapasitas-kapasitas lainnya yang sedang berkembang. Istilah pertumbuhan dimaksudkan bukan hanya menunjukan brangsurnya pertumbuhan tinggi dan besarnya fisik, pertumbuhan ini mencakup juga diferensikan struktur dan perubahan bentuk dan funrsi secara kesinambungan. Hal ini akan jelas dengan adanya urutan dalam proses pertumbuhan. 3. Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur Semua dimensi pertumbuhan terjadi secara teratur dan dalam urutan yang dapat dirmaalkan. Walaupun prosesnya terjadi secara reguler dan teratur hasilnya tidak seragam. Fase-fase perkembangan manusia terjadi penggandaan sel-sel (yang disebut incermental growth) dan berlanjut dengan adanaya perbedaan-perbedaan. Kekhususan menjadi sangat perlu demi ketahanan sel-sel yang tumbuh secara cepat. Permbuhan berlanjut dalam dan melalui sel-sel yang berbeda serta membnagkitkan jaringan-jaringan dan sistem organ. Karena pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan teratur, kita dapat mengenal pola pertumbuhan pada kebanyakan anak. Setiap anak (kecuali yang mengalami kelaianan) bergerak melalui tahap-tahap yang sama dengan karakteristik yang manusiawi. Tahap-tahap ini di hubungkan dengan aspek-aspek pertumbuhan seperti pengukuran fisik, perkembangan organ-organ dan kematangan fungsi pelaku. Keteraturan pola pengembangan dari konsepnya jelas. Kematangan struktur dan badan dari berbagai urutan akan berfungsi dengan karakteristik tertentu yang memungkin kan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan dengan muncul dalam urutan yang teratur, mislanya dalam perkembangan bahasa dan perilaku sosial. Urutan normatif perkembangan motorik berlangsung sesuai dengan struktur perkembangan fisik melaui rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi pada kematangan otot-otot, saraf, dan organ-organ. Dengan perkembangan yang simultan (serempak) pada postur dengan gerakannya anak yang pada awalnya belum dapat mengendalikan mata ,tangan dan jari-jarinya. Whipple (1966) mengatakan bahwa perkembangan pada mata, tangan,mulut merupakan koordinasi dalam melihat,merba, menjngkau dan menjajaki objek-objek. Pandangan yang hampa dan belum terarah pada bayi yang baru lahir, menunjukan bahwa otot-otot mata tidak terkoordinasi pada waktu lahir. Koordinasi in bertambah baik dan pada usia sebelumnya bayi sudah dapat melihat objek-objek yang dekat. Usia tiga bulan dia melihat dan mengikuti objek-objek bergerak pada 180 derajat dan keadaan keadaan sekelilingnya. Usia empat bulan pandangannya sudah jelas dan mulai melihat berbagai objek yang berbeda, terutama yang besar dan warna mencolok. Badannya mulai bereaksi dan tangannya secara “global” menuju objek, walaupun belum tentu berhasil menggapainya. pada usia lima bulan bayi mulai memfungsikan tangannya dengan batas gerak sampai sikut dan mulai “membawa” objek ke mulutnya. Pada usia tujuh bulan tangannyasudah lebih difungsikan, dengan berlatih memegang dan melepaskan pegangan. Urutan – urutan normatif seperti itu terjadi pula padaan perkembangan-perkemban kognitif, sosial dan psiko seksual. Karena perkembangan itu berkesinambungn, dari tahap yang satu akan beralih dengan berpengaruh pada tahap berikutnya. 4. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah Tanner (1965) menyatakan bahwa manusia terdapat asimetri dalam simetri. Maksudnya, secara eksternal bagian kiri (badan) manusia hampir menjadi cerminan bagian kanan bagaimanapun secara internal organ-organ tubuh seperti usus, jantung, dan hati adalah asimetri. Sepitas lalu otak seolah-olah simetri. Sisi kiri otak mempunyai tanggung jawab langsung untuk sisi kanan badan dan sebaliknya. Hasil dari kajian yang dilakukan diketahui bahwa daerah bicara pada otak sebelah kiri lebih besar dari pada yang kanan. Orang yang dominan tangan kanan (tidak kidal) mungkin menjadi kidal pada manusia, karena daerah bicara berapada pada sisi kiri otak. Fakta menunjukan bahwa kedua sis otak tidak simetri, baik ukuran maupun fungsinya. Penelitian yang berkelanjutan mungkin menemukan bahwa apa yang nampaknya simetri pada perkembangan fisik tidak perlu simetris pada fungsinya. 5. Tempo pertumbuhan tidak sama Dari uraian terdahulu diketehui bahwa terdapat urutan yang tertentu dan teratur pada proses pertumbuhan. Pada setiap anak, terdapat variasi umur dalam mencapai jenjang-jenjang pertumbuhan karena kecepatan menjalani kehidupan antara seorang dan lainnya berbeda, walaupun setiap orang melalui jalan yang sama. Anak yang telah berkembang secara berkelanjutan sejak masa konsepsi, maengalami interupsi pada masa kelahiran dan kehilangan berat badan, secara berangsur bertambah ukuran/ besar dan beratnya. Pemberian makan yang tidak memadai dan tidak semestinya akan memperlambat pertumbuhan serta mungkin akan mengalami kesulitan asimilasi dan mencerna bahan makanan. Pertambaan berat badan yang terjadi secara teratur merupakan salah satu indikasi terjadinya perkembangan yang normal, tetapi ini bukan satu-satunya ciri. Kita tidak dapat menetukan tempo pertumbuhan anak hanya dapat melihat berat dan besarnya badan. Ukuran dan kriteria yang baik tentang pertumbuhan adalah sistem rangka tubuh. Rangka tubuh tumbuh mengikuti rancana perkembangan secara genetik yang terkontrol dan digunakan sebagai indeks kecepatan pertumbuhan organisme. Dengan menggunakan x-ray osificasi pada 29 tulang pergelangan dan tangan diketahui variasi yang terdapat pada anak-anak yang sama usianya. Urutan osifikasi ini teratur dan terjadi malalui tahap-tahap yang dapat diramalkan bila anak berada dalam keadaan sehat. Menetukan umur rangka dan umur tulang merupakan hal yang sangat berguna untuk mengukur kecepatan pertumbuhan dan kematangan fisiologis. Dalam menggunakan setiap ukuran tentang pertumbuhan akan terdapat variasi pada anak-anak yang seusia. Setiap anak secara individual mempunyai pola pertumbuhan sendiri-sendiri. Meskipun pertumbuhan sama, dengan anak lain waktu terjadinya pertumbuhan akan sangat individual. Adalah lebih penting untuk diketahui bahwa anak mempunyai hubungan yang konsisten dalam tinggi dan beratnya dengan anak lain dari pada hanya mengetahui bahwa dia itu tinggi atau pendek. 6. Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan berbagai-bagai tumbuh pada waktu dan kecepatan yang berbeda serta mencapai titik maksimal pertumbuhan yang berbeda dari seluruh siklus kehidupan. Dibandingkan dengan ukuran, bagian badan lainnya, kepala bayi yang baru lahir lebih besar. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan kepala lebih pesat pada masa sebelum lahir (pra- natal). Selama tahun pertama pada saat pertumbuhan tulang belakang mendominasi, anak menjadi nampak bulat dan gemuk. Pada saat anak mulai belajar berjalan kepala dan badannya yang masih berat dan menyebabkan anak kelihatan pendek. Setelah tahun pertama kaki nya tumbuh lebih cepat dari pada bagian tubuh yang lain, sebagian lemak menghilang. Penampilan anak pra- sekolah nampak kecil. Makin lambat masa puber, makin lama pula waktunya untuk mencapai pertumbuhan kaki yang pesat karena anak itu yang cepat matang lebih pendek kakinya dari pada yang lambat matang. Anak laki-laki, yang matang lebih lambat dari anak perempuan, mempunyai dua samapai dua setengan tahun lebih lama sampai mencapai kepesatan pertumbuhan kaki. Adalah hal yang tidak baik dan tidak menguntungkan baik bagi laki laki maupun anak perempuan untuk memupuk persaingan antara kedua jenis kelamin disekolah kerena anak perempuan berkembang 2 tahun lebih awal. Pada waktunya, anak laki-laki anan menyusul ketinggalannya dan menjadi kuat. Otot-otot tidak menjadi hilang kekuatannya dengan bertambahnya umur, tapi akan berkurang bila tidak digunakan kekuatan maksimum akan tercapai pada masa awal dan hanya akan dapat diperhatikan dengan menggunakan atau memanfaatkannya. Beberapa ahli berpendapat bahwa untuk menghitung proses penuaan yang normal diperlukan studi-studi deskriftif yang lengkap. Suatu kajian tentang mekanisme penuaan dapat meanantang konsep-konsep penuaan. Trend terakhir dari penelitian mengenai aspek-aspek fisiologis penuaan menunjukan perubahan metode dan design daripada yang digunakan terdahulu. Hal ini dapat mengubah dasar bimbingan dan perawatan. Penelitian yang digunakan shock menunjukan bahwa penelitian terdahulu tentang perbedaan usia biasanya dilaksanaka terhadap subjek yang berusia tua dilembaga tempat mereka dirawat, kemudian dibandingkan dengan temuan-temuan dari kelompok-kelompok siswa pendidikan kesehatan,perbedaanya didasarkan atas usia. Penelitian saat ini mempertanyakan seberapa besar perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai variabel seperti prestasi belajar, pengalaman hidup, tingkat pendapatan dan penyakit yang diderita. 7. Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat di modifikasi oleh faktor-faktor interinsik dan eksterinstik Faktor yang paling jelas mempengaruhi pertumbuhan adalah nutrisi. Selain mempengaruhi, kecepatan pertumbuhan , nutrisi ini mempengaruhi pencapaian kedewasaan. Anak yang makannya tidak bergizi dapat dirangsang untuk mempercepat pertumbuhannya dapat memperbaiki gizinya. Dalam keadaan kelaparan, pertumbuhan dapat terhambat dan masa puber akan tertunda, tetapi bil kelaparan itu berakhir dengan memakan makanan yang semestinya, pertumbuhan akan berlangsung semestinya pula. Dapat tidaknya seseorang mencapai kurva pertumbuhan normal bergantung pada jangka waktu dan keparahan malnutrisi yang dialaminya. Pertumbuhan di pengaruhi pula oleh kesehatan fisik dan lingkungannya. Pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan mental dapat pula dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh nutrisi awal. Di daerah-daerah terbelakang dan serba kekurangan pertumbuhan akan hanya lambat pada masa anak dan remaja, tetapi angka kematian anak dapat tinggi pula. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan pula bahwa faktor emosional mempengaruhi pertumbuhan. Bayi dan anak kecil yang kurang mendapatkan kasih sayang ibunya akan sulit merespons atau bertambah berat badannya. Faktor interinstik yang disebutkan diatas sangat mempengaruhi proses pertumbuhan yang terjadi pada seluruh siklus kehidupan. Setelah masa bayi dan kanak-kank, otak tidak akan mendapat kesmepatan lain, karena otak tidak akan mengajar ketinggalan seperti halnya tulang yang dengan bertambahnya waktu memungkinkan seseorang mencapai tinggi badan yang seharusnya. Satu-satunya faktor yang paling krusial dalam pertumbuhan otak adalah nutrisi. Dr. Winick telah mendemonstrasikan bahwa pemecahan sel akan berhenti pada waktu yang sama baik pada anak yang nutrisinya baik maupun yang tidak baik nutrisinya. Malnutrisi berpengaruh langsung terhadap cara pertumbuhan otak. Bila anak yang baru lahir menderita kekurangan makanan (ASI) atau penggantinya secara sirius pada 6 bulan pertama, pemecahan sel akan lebih terlambat 20% dari pada yang semestinya. Bayi yang secara serius mengalami kekurangan nutrisi akan memiliki 20% lebih sedikit (kekurangan) sel-sel otaknya dibandingkan dengan yang normal. Bila bayi tidak mendpatkan nutrisi selayaknya saat dalam rahim dan setelah lahir maka dia mngkin hanya memiliki 60% dari pada seharusnya. Hal ini akan mempunyai implikasi tragis terhadap kecerdasan kelompok-kelompok sosio ekonomi dan etnik yang tidak beruntung. 8. Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis Pada siklus kehidupan yang dilalui sesorang individu mungkin menghadapi masa-masa sulit. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai gangguan yang terjadi pada suatu tahap perkembangan anak tahap perkembangan yang berbeda akan menyebabkan akibat yang sangat berbeda. Misalnya virus rubella atau virus lainnya yang mematikan bila menyerang wanita hamil pada trimester pertama bisa berakibat fatal. Virus yang sama bila menyerang wanita hamil pada bulan kedelapan mungkin tidak berakibat apa-apa atau hanya sedikit saja akibatnya. Pertumbuhan akan lambat bila lingkungan tidak mamadai. Pada fase-fase awal perkembangan semua sel dan kesamaan bahwa gangguan akan berakibat serius, bila mematikan. Bila ganggunnya tidak parah, perkembangan bisa berlanjut tetapi lambat. Dr. Winick secara lebih khusus penekanan bahwa 45 bulan pertama merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis, karena pertumbuhan otak, yang berkembang paling pesat selama dalam rahim, akan berlanjut setelah lahir dengan masa transisi pada saat sel membelah dan sel yang telah ada mulai tumbuh membesar. Menurut Wyden, pada saat-saat akhir tahun pertama sel-sel otak aka berhenti membelah. Semua pertumbuhan yang terjadi berupa pengembangan sel dalam ukuran (membesar) bukan dalam jumlah. 9. Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal Suatu organisme akan mencari dan berusaha untuk mencapai potensi optimal baik dalam struktur atau fungsinya. Meskipun potensi pertumbuhan seseorang banyak dipengaruhi oleh genetik, pertumbuhan anak yang nyata secara individual ditentukan oleh potensi genetika maupun kondisi lingkungan. Asumsi bahwa terdapat pertumbuhan maksimum bagi tiap individu, secara logika akan berakibat timbulnya asumsi kedua bahwa penyimpangan dari pertumbuhan optimal akan terefleksi pada pengaruh yang jelek terhadap lingkungan. Untuk menentukan pertumbuhan yang maksimum pada individu sulit ditentukan. Bisa saja dipilih dari informasi data yang ada dan mungkin berguna dalam membantu anak untuk mencapai tingkat perkembangan manusia yang optimal. Perbaikan lingkungan tidak menjamin individu menambah potensi genetiknya, walaupun hal itu mungkin saja memaksimalkan potensinya. Tugas utama yang dihadapi manusia adalah mengetahui bahwa factor-faktor non-genetik disesuaikan sehingga setiap individu menyadari potensi dirinya sendiri sepenuhnya. 10. Setiap individu tumbuh caranya sendiri yang unik Setiap individu mengalami perkembangannya sebagai suatu proses yang teratur. Bagaimanapun setiap individu dalam menjalani hidupnya dilengkapi dengan pembawaannya yang unik serta pengalaman yang bersifat pribadi yang dilalui dengan kecepatan tersendiri. Keunikan ini sangat penting untuk diperhatikan dan merupakan konsep yang perlu dipertimbangkan dalam pertumbuhan. Ibu-ibu yang mempunyai anak lebih dari satu akan dapat melihat kenyataan bahwa sejak minggu-minggu pertama kehidupan, bayi sudah menunjukkan karakter yang unik. Karena itu orang yang bertanggung jawab memelihara dan merawat bayi hendaknya memperhatikan individualitas bayi dengan merespon dan menghargai perbedaan yang terdapat pada individu-individu itu. Walapun bayi-bayi itu nampaknya sama, namun sebenarnya pada mereka terdapat perbedaan. Di samping perbedaan warna mata dan rambut, terdapat pula perbedaan telapak kaki, sidik jari dan suara yang sangat individual. Bentuk, jarak dan waktu tumbuhnya gigi menunjukkan pola yang individual pula. Pola-pola ini dapat menetap dan dapat pula berubah pada perkembangan-perkembangan bayi selanjutnya. Perilaku bayi dalam merespon lingkungan, kepada ibunya dan menghadapi situasi makan yang dihadapinya sangat unik. Tidurnya pun, yang merupakan bagian terpenting bagi pertumbuhan fisiknya dan kognitif pada tahun-tahun pertama, sangat individual sifatnya, baik mengenal lamanya waktu tidur atau sering tidaknya tidur. Para ahli berpendapat bahwa kepribadian dibentuk oleh pola hubungan yang menetap antara temperamen dan lingkungan. Bila hubungan antara keduanya harmonis maka dapatlah diharapkan terjadinya perkembangan yang sehat hubungan yang sebaiknya akan menimbulkan masalah. Karena itu, orang yang bekerja yang berkaitan dengan kepentingan anak hendaknya memahami karakteristik anak dan tuntutan lingkungan, serta mengetahui cara menjalin hubungan antara keduanya sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan baik oleh anak itu sendiri maupun oleh lingkungannya. Proses-proses dalam pertumbuhan terjadi secara serentak. Anak tumbuh dan berkembang dari keadaan yang sepenuhnya bergantung pada ibunya menjadi orang yang mampu mandiri. Anak diharapkan untuk belajar memenuhi berbagai tuntutan dan melihat dan memanfaatkan berbagai peluang dalam kehidupan. B. HAKIKAT PENGALAMAN BELAJAR Para ahlipsikologi seringkali mendefinisikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman. Ada juga yang mendefinisikan sebagai perolehan informasi, walapun dalam beberapa situasi anak belajar tanpa memperoleh informasi baru. Hal ini terjadi pada perkembangan keterampilan motorik yang lebih menekankan praktek mengubah perilaku secara berangsur. Belajar yang didefinisikan sebagai perubahan perilaku, mencakup pertumbuhan-pertumbuhan afektif, motorik dan kognitif yang tidak dihasilkan oleh sebab-sebab lain. Misalnya, perilaku yang berubah karena kelelahan, obat-obatan atau kematangan, tidak dianggap sebagai belajar. Telah banyak upaya dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai teori belajar agar lebih memahami tentang cara manusia belajar, diantaranya Menurut Bandura sistem pengadilan prilaku yaitu : 1. Stimulus Control. Banyak prilaku manusia yang muncul dibawah pengendalian langsung dari peristiwa-peristiwa stimulus eksternal. Kegiatan-kegiatan refleksif seperti bersin, bernafas, mengedipkan mata, dikuasai oleh stimulus eksternal. Banyak pula prilaku manusia yang tadinya tidak berada dibawah pengendalian stimulus eksternal menjadi terkendali seperti yang dikondisikan. Misalnya anak kecil yang semula tidak takut setiap kali diperlihatkan tikus kemudian diperlihatkan tikus disertai dengan suatu bunyi yang keras ia menjadi takut. 2. Outcome Control. Banyak prilaku manusia yang dilakukan ditentukan untuk mencapai hasilnya bila orang bekerja untuk memperoleh ketenaran, kebahagiaan, dan persahabatan maka dapat dikatakan bahwa prilakunya itu dikendalikan oleh hasil yang akan dicapai. 3. Symbolic Control. Suatu hal yang lebih penting lagi mengenai prilaku manusia ialah pertimbangan dalam situasi-situasi tertentu perilaku itu dikendalikan oleh rangsangan ari luar maupun hasil yan dicapai. Prilaku-prilaku tersbut menurut Bandura berada dibawah pengendalian simbolik. Prilaku dapat diarahkan oleh rumusan kata-kata dari prilaku yang dikehendaki, atau dapay pula diarahkan oleh antisipasi yang diimajinasikan dari hasil yang akan dicapai. Bandura dengan hati-hati mengemukakan bahwa tidak ada suatupun aspek dari prilaku manusia harus berada di bawah salah satu sistem pengendalian tersebut. Kebanyakan prilaku kita dikendalikan secara simbolis oleh rangsangan eksternal oleh hasil-hasil yang diharapkan. Beberapa ide umum tentang pengalaman belajar. a. Keterlibatan dalam pengalaman belajar merupakan pengaruh yang amat penting terhadap pemblajaran. Keterlibatan emosional akan sangat berbeda dengan keterlibatan intlektual atau kognitif. Keterlibatan emosional tersebut mengandung perasan yang sangat kuat, mengadung risiko danbanyak hubunganya dengan pengalaman kehidupan peribadi peserta didik. Apabila peserta didik tersebut diharapkan dapat meresapi nilai-nilai seperti senang, bahagia, menghargai sesuatu benda atau orang, pengalaman belajar mereka akan menghasilkan emosi positif. b. Suasana yang bebas dan penuh kepercayan akan menunjang kehendak peserta didik tidak mau melakukan tugas sekalipun mengadung risiko. Pelajaran yang memerlukan pengertian diri, pengetahuan diri, kepercayan dan nilai-nilai tertentu, akan melibatkan berbagai tingkat risiko peribadi. Apabila resiko peribadi tersebut tinggi, peserta didik harus percaya diri sendiri dan merasa bahagia dengan keadan sekitarnya. c. Pengaruh strategi yang mendalam dapat dipergunakan namun sangat tergantung kepada beberapa aspek, misalnya usia, kematangan, kepercayan dan penghargan terhadap orang lain. Dan kebahagian guru atau pengajar juga tergantung pada latihan-latihan yang diberikan untuk mengendalikan atau menguasai aspek tersebut. d. Pada umumnya pembelajaran cendrung berpengaruh pada hal-hal khusus, seperti menghargai pendapat orang lain, mampu menilai yang bagus. Beberapa teknis yang disajikan cendrung untuk memberikan beberapa gagasan atau ide mengenai bagaimana pengajar atau guru dapat melibatkan peserta didik secara emosional. Dalam hal ini referensi atau mata pelajaran yang diberikan sangat terganung pada peserta didik, pelajaran tertentu, pengajaran atau guru lingkungan. e. Terdapat banyak sekali pengaruh-pengaruh yang dapat dipelajari sebaik mungkin dengan melalui beberapa model, yaitu pengajar baru guru yang dalam berbagai hal manyatukan pengaruh, sedangkan para peserta didik beruaha mencoba menurunnya. Dengan demikian model yang diterapkan banyak memerlukan pengalaman pendidikan secara informal. Contohnya orang itu murid baru sadar bahwa anak-anknya tidak mengenal atau tiada mau mengikuti saran-saran yang diberikan atau tidak mau meniru suatu yang dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini perlu adanya pihak ketiga yang dapat memberikan pendidikan secara informal. C. KAITAN PERKEMBANGAN DENGAN PENGALAMAN BELAJAR Gaya belajar kita adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan di dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika disadari bagaimana kita dan orang lain menyerap dan mengelola informasi, maka akan mudahlah kita belajar dan berkomunikasi dengan gaya kita sendiri. Kepada guru diharapkan untuk menyadari bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi baru. Dengan mengetahui gaya belajar yang berbeda ini akan membantu guru dimanapun untuk mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya mengajar yang berbeda-beda. Pengalaman belajar seseorang sangat erat kaitannya dengan gaya belajar, cara belajarnya yang dipengaruhi oleh berbagai variabel, yaitu faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Sebagian orang misalnya hanya dapat belajar dengan baik dalam ruangan yang sejuk, sedangkan yang lain akan mengantuk bila sejuk, lebih menghargai ruangan yang hangat untuk belajar. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedangkan yang lain tidak dapat konsentrasi kecuali dalam ruangan yang sepi. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok sedangkan lainnya hanya dapat bekerja sendiri karena lebih efektif. Pada awal pengalam belajar langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mengenali modalitas kita visual, yaitu bagaimana penyerap informasi dengan mudah. Apakah modalitas kita visual, yaitu belajar melalui apa yang dilihat; apakah auditorial yaitu belajar melalui apa yang didengar; ataukah kinestetik yaitu belajar melalui gerak dan sentuhan. Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas itu pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya (Bobbi De Porter 1992) Michael Grinder (1991) telah mengajarkan gaya-gaya belajar dan mengajar kepada banyak instruktur. Menurut Grinder, dalam setiap kelompok terdiri dari tiga puluh murid, sekitar dua puluh orang mampu belajar secara efektif denga cara visual auditorial dan kinestetik, sehingga mereka tidak memerlukan perhatian khusus. Sedangkan dari sisanya yaitu delapan orang, sekitar enam orang memilih satu modalitas belajar dengan sangat menonjol melebihi dua modalitas lainnya. Sehingga setiap sat mereka harus selalu berusaha keras untuk memahami perintah, kecuali ketika perhatian khusus diberikan kepada mereka disesuaikan dengan modalitasnya masing-masing. Dua orang lainnya mempunyai kesulitan belajar karena sebab eksternal. Dalam mengajar guru hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara agar setiap anak dapat menyerap dan memahami untuk kemudian digunakan pada saat diperlukan. Agar proses belajar dapat berjalan dengan semestinya dan agar murid dapat memperoleh hasil belajar yang baik, seyogianya guru mengetahui karakteristik meraka yang visual dan kinestetik. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru dalam mengajar telah kemampuannya untuk mengajar secara bervariasi, sehingga murid-murid dengan karakteristik yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaik-baiknya. Sebuah pepatah Cina kuno yang telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, bunyinya: Saya mendengar, maka saya lupa, Saya melihat, maka saya ingat, Saya melakukan, maka saya memahami. Pepatah tersebut sejalan dengan modalitas yang telah dikemukakan yaitu bahwa murid mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda: visual, auditorial atau kinestetik. Agar murid-murid memperoleh hasil belajar dengan baik, gaya belajarnya harus sesuai denga gaya guru dalam mengajar. Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah, di rumah maupun di masyarakat tujuannya ialah membantu dan membimbing anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya agar menjadi amnusia yang sanggup menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya sebagai orang dewasa. Oleh sebab itu anak merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan materi pelayanan dan memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan modalitasnya. D. ANAK BERKEMBANG SEBAGAI PRIBADI YANG UTUH Di sekolah yang tradisional, sekolah bertugas terutama untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada anak, yang diutamakan ialah perkembangan intelaktual. Menurut anggapan orang tuapun anak itu dikirim ke sekolah agar menjadi pandai. Pembantukan intelaktual memang penting. Anak pandai disukai oleh guru dan orang tua. Akan tetapi karena segi pendidikan terlalu diutamakan, segi-segi lainnya kurang mendapat perhatian. Apakah anak itu dapat mengendalikan perasaannya, pandai bergaul, suka berolah raga, dan menjaga kesehatan badannya. Konsepsi tentang pengajaran kemudian berubah dan sekolah yang modern lebih memperhatikan seluruh pribadi anak itu, baik mengenai segi jasmani, emosi, sosial maupun mengenai segi intelektualnya anak dinilai tidak hanya berdasarkan segi intelektualnya. Sekolah berusaha dengan sengaja mengembangkan semua aspek pribadi anak dengan memberi bahan pelajaran yang sesuai. Sebenarnya pribadi anak itu tidak dapat dipecah-pecah atas beberapa bagian yang terpisah-pisah. Dalam segala tindakannya manusia itu bersikap sebagai suatu keseluruhan yang utuh. Bila sesorang berpikir tentang sesuatu, maka dalam proses berpikir itu tidak hanya terdapat aspek intelektual, melainkan juga aspek emosional. Demikian pula bila anak belajar, ia tidak hanya bereaksi terhadap bahan pelajaran itu secara intelektual, melainkan juga secara emosional. Ia tidak hanya memperluas atau mem perdalam pengetahuannya, melainkan menghayati pula rasa senang atau benci terhadap pelajaran itu atau terhadap guru di sekolahnya. A.Perkembangan Bahasa Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pemikiran dan bahasa seseorang disimbolkan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain.Setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis.Melalui bahasa tersebut seorang bayi mengomunikasikan segala kebutuhan dan keinginannya.Sejalan dengan kemampuan tersebut serta kematangan jasmani terutama peroses bicara,komunikasi tersebut mangkin meningkat dan meluas,misalnya dengan orang disekitarnya lingkungan da berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara.Bahasa mencakup segala komunikasi,baik yang diutarakan dalam bentuk lisan,tulisan,bahasa isyarat,bahasa gerak tubuh dan eksperesi wajah.Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang efektifuntuk berkomunikasi,dan paling penting serta paling banyak digunakan.Perkembangan bahasa tersebut saling meningkatkan sesuai dengan meningkatnya usia anak. 1.Bahasa Tubuh Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh,yaitu melalui gerak isyarat,eksperesi wajah,sikap tubuh,langkah serta gaya tersebut pada umumnya disebut bahasa tubuh.Melalui bahasa tubuh anak,orang tua dapat mempelajari apakah anaknya menangis karena lapar,sakit,kesepian atau bosan pada waktu tertentu. 2.Bicara Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif.Semenjak anak masih bayi sering kali menyadari bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya.Namun hal tersebut kurang mengerti apa yang dimaksut oleh anak.Oleh karena itu baik bayi atau anak kecil selalu berusaha agar orang lain dapat mengerti maksudnya.hal ini mendorong untuk oran berbicara dan membuktikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara.Untuk anak berbicara berfungsi untuk mencapai tujuan,misalnya: 1.Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan. 2.Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain. 3.Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.. 4.Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri. 5.Untuk dapat mempengaruh pemikiran dan perasaan orang lain. 6.Untuk mempengaruhi lingkungan orang lain. B.Potensi anak Berbicara Didukung oleh Berbagai hal. 1.Kesiapan berbicara Kesiapan mental anak sangat bergantung pada pertumbuhan dan kematangan otak.kesiapan dimaksud biasanya dimulai sejak anak berusia antara 12-18 bulan.pada saat inilah anak betul-betul sudah siap untuk belajar bicara yang sesungguhnya,dan pengucapan yang belum terlalu jelas. 2.Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak Anak dapat membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat.Model tersebut dapat diperoleh dengan orang lain,misalnya dengan orang tua atau saudara,dari radio yang sering didengarkan atau dari TV,Anak akan kesulitan apabila tidak pernah memperoleh model. 3.Kesempatan berlatih Jika anak kurang mendapat latihan keterampilan berbicara akan timbul frustasi dan bahkan seringkali marah yang tidak dimengerti penyebabnya oleh orang tua atau lingkungannya,pada gilirannya anak kurang memperoleh motivasi untuk belajar berbicara berbicara yang pada umumnya disebut lamban berbicara. 4.Motivasi untuk belajar dan berlatih Memberikan motivasi untuk dan melatih anak untuk berbicara sangat penting bagi anak karena untuk memenuhi kebutuhan untuk memanfaatkan potensi anak. 5.Bimbingan Bimbingan bagi anak sangat penting untuk mengembangkan potensinya.Oleh karena itu hendaknya orang tua memberika contoh atau model bagi anak,berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak dan orang tua siap memberikan keritik atau membetulkan apabila apabila dalam berbicara anak tersebut membuat kesalahan. C.Ganguan dalam perkembangan berbicara Faktor gangguan yang harus diatasi oleh anak dalam rangka belajar berbicara.Perkembangan berbicara sangat sulit dan rumit,dan terdapat kendala yang sering kali dialami antara lain: 1.Anak cengeng. 2.Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain. Perkembangan Sosial,Moral dan Sikap B.PERKEMBANGAN SOSIAL Perkembangan sosial anak,peranan orang tua sangat penting ,terutama dalam mengembangkanketerampilan bergaul anak.Kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan aktifitas sosial merupakan modal dasar yang amat penting bagi anak untuk mencapai kehidupan yang sukses dan menyenangkan pada waktu yang akan dating atau meningkat dewasa.anak dpt belajar dari orang terdekat dengannya,seperti keluarga nya.Oleh karena itu orangtua sangat dianjurkan harus selalu member bimbingan dan mengajarkan cara bergaul dimasyarakat,perilaku kebiasaan orang tua harus merupakan contoh maupun teladan yang selalu ditiru dan dibanggakan oleh anaknya.Orang tua juga berkewajiban member hukuman kepada anak apabila anak bertingkah laku negative atau melakukan kesalahan. 1.Ganjaran atau Hadiah Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk asperasi atau penghargaan terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh suatu kelompok anak dalam suatu aktivitas tertentu.Pada umumnya hadiah atau ganjaran diberikan setelah anak mencapai prestasi atau menghasilkan sesuatu yang dapat dibanggakan baik oleh teman,guru ,orang tua dan dirinya sendiri.Jadi ganjaran atau hadiah dimaksut tidak diberikan sebelum suatu aktivitas atau perkerjaan selesai dilaksanakan oleh anak. Fungsi Hadiah Terdapat tiga fingsi hadiah yang amat penting dalam pendidikan,yaitu: a.Memiliki nilai pendidikan b.Memberikan motivasi pada anak c.Memperkuat perilaku 2.Hukuman Hukuman merupakan sanksi fisik maupun pisikis terhadap suatu kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.Dalam hubungan ini sukar menentukan suatu kesalahan yang dibuat oleh anak kecil,apakah kesalahan atau pelanggaran tersebut dilakukan dengan sengaja atau tidak.Kesukaran tersebut disebabkan oleh belum adanya pemahaman pada anak terhadap moral. a.Fungsi Hukuman 1.Fungsi Restriktif 2.Hukuman sebagai fungsi pendidikan 3.Hukuman sebagai penguat motivasi b.Syarat-syarat hukuman Beberapa syarat hukuman yang harus diperhatikan oleh orang tua atau guru apabila hendak menjatuhkan hukuman kepada anak-anak yaitu: 1.Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak yang membuat kesalahan dan patut mendapat hukuman. 2.Diberikan secara konsisten 3.Hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif 5.Dalam memberikan hukuman harus disertai alasan 6.Hukuman juga dapat dipergunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani anak,sehingga suatu saat anak dapat mengembangkan control dari dalam dirinya sendiri. 7.Hukuman yang diberikan pada waktu dan tempat yang tepat C.Perkembangan moral dan sikap Pada awal masa kanak-kanaknya,biasanya anak-anak akan mengidentifikasi dirinya denga ibu dan ayahnya atau orang lain yang dekat dengannya. 1.Imitasi Imitasi peniruan siakp ,cara pandang serta tingkah laku orang lain yang dilakukan dengan sengaja oleh anak.Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi atau peniruan sejak usia 3 tahun,yaitu meniru perilaku orang lain yang ada disekitarnya atau idola yang disukainya. 2.Internlalisasi Internalisasi adalah suatu peroses yang merasuk pada diri seseorang(anak)karena pengaruh sosial yang mendalam dalam kehidupan orang tersebut.Suatu nilai,atau norma dan sikap semacam itu selalu dianggap benar.Begitu nilai,norma atau sikap tersebut terinternalisasi pada diri anak sukar dirubah dan menetap pada waktu yang cukup lama. 3.Introvert dan Ekstrovert Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dalam lingkungan sosialnya,minat,sikap atau keputusan-keputusan yang selalu berdasarkan pada perasaan,pemikiran da pengalamannya sendiri.Orang-orang yang berkencederungan introvert biasanya bersifat pendiam dan kurang bergaul bahkan seakan-akan tidak memerlukan bantuan orang lain,karena kebutuhannya dapat dipenuhinya sendiri. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya,sehinga segala minat,sikap dan keputusan-keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain atau berbagai peristiwa yang terjadi diluar dirinyaOrang yang memiliki berkecenderungan ekstrovert biasanya mudah bergaul,ramah,aktif,banyak berinisiatif serta banyak temannya. 4.Kemandirian Dalam pengertian kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tampa bantuan orang lain baik dalam bentuk material maupun moral,Sedangkan pada anak pengertian atau istilah kemandirian sering kali dikaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri tampa bantuan orang dewasa. 5.Ketergantungan Anak-anak pada usia 6-12 tahun karena kebutuhan hidupnya sangat tergantung kepada orang tua atau orang dewasa lainnya,terutama yang masih ada hubungan keluarga,misalnya kakak kandung,atau orang lain yang satu rumah dengannya.Akan tetapi karena bertambahnya usia dan perkembangan jasmani dan rohaninya,Kertergantungan tersebut makin berkurang,dan timbullah rasa ingin mandiri. 6.Bakat Bakat merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rasangan tertentu memungkinkan orang tersebut dapat mencapai sesuatu tingkat kecakapan,pengetahuan dan keterampilan khusus yang sering kali melebihi orang lain. Terdapat berbagai cara atau metode untuk dapat mengembangkan bakat anak tersebut antara lain: 1.Mendorong dan merangsang anak untuk mengembangkan semua minatnya. 2Memberikan pujian atau hasil anak agar anak dapat merasakan mendapatkan perhatian atau hasil karyanya. 3.menyediakan sarana dan prasarana yang cukup agar bakat anak dapat diaktualisasikan. Terdapat tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak,yaitu: 1.Faktor motivasi Faktor motifasi berhuibungan erat dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. 2.Faktor nilai Faktor ini berkaitan dengan bagaimana seseorang member arti terhadap hasil perkerjaan yang sesuai dengan bakatnya. 3.Konsep diri Anak yang memiliki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal-balik dengan sukses yang merupakan aktualisasi bakatnya.

Media Pembelajaran

A. Pengertian Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah media dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Berbicara mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi kearah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran. Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garisbesar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yangmembuat siswa mampu memperoleh pengetahun, ketrampilan atau sikap. 2. Pengertian pembelajaran Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991). Selain itu, juga terdapat beberapa pendapat mengenai pembelajaran yaitu : a) Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. b) Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. c) KBBI menyatakan Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 3. Hakekat Media Pembelajaran Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.Sejalan dengan pendapat di atas, Bovee (1997) menyatakan bahwa media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Lebih lanjut Raharjo (1991) menyimpulkan beberapa pandangan para ahli tentang media, yaitu Gagne yang menempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan media sebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.” Briggs berpendapat bahwa media harus didukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar, yang mendefinisikan media sebagai wahana fisik yang mengandung materi instruksional. Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual. Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual. Dengan Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan gambar atau videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan simbol-simbol. Prinsip tahapan pembelajaran dari Jerome S Bruner ini dapat kita terapkan dalam “Kerucut Pengalaman” atau “cone of experience” yang dikemukan Edgar Dale pada tahun 1946, seperti yang dapat kita lihat pada gambar berikut ini: Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. B. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat menentukan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan menurut, McKnow ( Sihkabuden, 2005:19 ) media terdiri dari fungsi yaitu : 1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis. 2. Membangkitkan motivasi belajar Memperjelas penyajian pesan dan informasi. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal). Rowntree ( Sihkabuden, 2005: 19) mengemukakan enam fungsi media, yaitu: • Membangkitkan motivasi belajar • Mengulang apa yang telah dipelajari • Menyediakan stimulus belajar • Mengaktifkan respon murid • Memberikan umpan balik dengan segera • Menggalakkan latihan yang serasi Dalam Sadiman ( 2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai fungsi sebagai berkut : • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. • Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam :  Memberikan perangasangan yang sama  Mempersamakan pengalaman  Menimbulkan persepsi yang sama Dengan memanfaatkan fungsi di atas diharapkan kita dapat mengoptimalkan fungsi dari media dan mendapatkan efektivitas pemanfaatan media pada proses pembelajaran. C. Peranan Media Pendidikan Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting yaitu metode mengajar dan media pendidikan (Harjanto, 1996: 237). Kedua aspek ini sangat berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang akan digunakan meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pendidikan dalam proses belajar mengajar. Seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar harus memiliki gagasan sebagai titik awal dalam melaksanakan komunikasi dengan peserta didik (Rohani, 1997:6). Hal ini dapat ditunjukkan melalui media pendidikan. Media pendidikan yang dimaksud dapat dikatakan sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Karena itu, disamping gagasan guru, perlu diperhatikan unsur-unsur yang dapat menunjang proses komunikasi guru dengan peserta didik dalam menciptakan media pendidikan. Hal ini berarti bahwa agar proses komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien, perlu mengenal tentang beberapa peranan dan fungsi dari media pendidikan. Secara umum peranan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peranan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat variabelistis b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra c) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif peserta didik sehingga menimbulkan gairah belajar d) Apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa ataupun antar siswa berbeda maka media pendidikan dapat mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. (Sadiman, dkk., 1996: 16). Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media pendidikan adalah sebagai berikut: a) Mengatasi perbedaan pengalaman antara peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik. Misalnya peserta didik yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang belum pernah melihat lautan dapat digunakan media film, video kaset sehingga menimbulkan persepsi yang sama b) Mengatasi keterbatasan daya indra. Misalnya benda yang akan diajarkan terlalu besar dapat di lihat melalui film-strip, gambar, slide, dan sebagainya. Untuk mengatasi benda yang secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil misalnya sel, bakteri, atom dapat menggunakan mikroskop, proyektor, dan lain-lain c) Mengatasi keterbatasan waktu. Misalnya kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi dengan rekaman video atau foto d) Keterbatasan ruang. Misalnya objek yang diajarkan terlalu komplek dapat disajikan dengan model gambar e) Mengatasi peristiwa alam. Misalnya terjadinya letusan gunung berapi, pertumbuhan atau perkembangbiakan hewan maupun tumbuhan dapat menggunakan media gambar, film, dan sebagainya f) Membangkitkan minat belajar siswa yang baru dan meningkatkan motivasi kegiatan belajar peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Sadiman,Arief, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Latuheru, John. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud & P2 LPTK. Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press. Sanjaya,Wina.Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group. 2005. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya. 2001. Hamalik, Oemar.Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2002. Purwanto,Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1999. Aunurrahman.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. 2009. Surachmad, Winarni. Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar. Bandung: Tarsito. 1990. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Thursan Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pengenalan Beberapa Media Pembelajaran Media pembelajaran memiliki beberapa jenis, diantaranya teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer, teknologi gabungan. Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan media pembelajaran kedalam delapan jenis, yaitu, media cetakan, media pajang, proyektor transparansi, rekaman audio tape, slide, film dan video, televisi, penyajian multi-image, dan komputer. Dengan beberapa jenis media pembelajaran tersebut, pengajar dapat menggunakan yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Beberapa jenis media pembelajaran tersebut, mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pengertian dan Ciri dari Beberapa Media Pembelajaran 1. Teknologi Cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan meteri, seperti buku dan materi visual statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Ciri-ciri teknologi cetak yaitu, teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan statis (diam), baik teks maupun visual berorientasi pada siswa. 2. Teknologi Audio-Visual Teknologi audio-visual yaitu, produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran dan tidak tergantung pada pemahaman kata atau symbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah, biasanya bersifat linear, biasanya menyajikan visual yang dinamis, digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebalumnya oleh pembuat, berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murit yang rendah. 3. Teknologi Berbasis Komputer Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer adalah, dapat digunakan secara acak, non-sekuensi, atau secara acak, dapat digunakan berdasarkan keinginan, biasanya gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, dan grafik, prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini, pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi. 4. Teknologi Gabungan Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri-ciri utamanya yaitu, dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear, dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa, bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber. Sedangkan menurut Kemp & Dayton ada delapan yaitu, media cetak, media pajang, transparansi proyektor, rekaman audio tape, slide, film dan komputer. • Media Cetakan Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan diatas kertas untuk pengajar dan informasi. Di samping buku teks dan buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoperasikan suatu peralatan. Lembaran ini berisi gambar atau foto disamping teks penjelasan. Beberapa kelebihan media cetak adalah, siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing, di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis, perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual. Dan keterbatasan dari media cetak yaitu, sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetak, biaya percetakan akan lebih mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna, proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetak, jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang. - Kelebihan 1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. 2. Disamping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan mengikuti urutan secara logis. 3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupak hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikandalam dua format, verbal dan visual. - Keterbatasan 1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan. 2. Baiaya percetakan apabila ingin menampilkan ilustarasi, gambar, atau foto yang berwarna warni. 3. Proses percetakan media sering kali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan. • Media Pajang Media pajang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi didepan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, papan magnet, papan kain, papan buletin, dan, pameran. Media pajang yang paling sederhana dan hampir tersedia adalah papan tulis. Kelebihan media ini adalah, bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus, mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan, fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas. Dan keterbatasannya adalah, terbatas penggunaannya pada kelompok kecil, memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal), mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan media-media yang diproyeksikan. - Kelebihan 1. Bermanfaat diruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus. 2. Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlansung. 3. Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan. - Keterbatasannya 1. Memerlukan keahlian khusus dari penyajiannya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal). • Proyektor Transparansi (OHP) Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastic yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar dinding melalui sebuah proyektor. Kelebihan OHP adalah, dapat menjangkau kelompok yang besar, guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, memiliki kemampuan untuk menampilkan warna, dapat disimpan dan digunakan berulang kali. Keterbatasannya yaitu, fasulitas OHP harus tersedia, listrik pada ruang harus tersedia, harus memiliki tehnik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam penyajian maupun penyimpanan. - Kelebihan 1. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang (tidak perlu dalam ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid saling melihat. 2. Dapat menjangkau kelompok yang besar. - Keterbatasan 1. Pasilitas OHP harus tersedia. 2. Listrik pada ruangan harus tersedia. • Rekaman Audio Tape Rekaman audio tape adalah cara ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu. Rekaman dapat disiapkan untuk sekelompok siswa , dan sekarang ini sudah lumrah rekaman dipersiapkan untuk menggunakan perorangan. Keuntungannya yaitu, rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu bersamaan, merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau rekaman pekerjaan siswa sendiri dengan media audio, pengoperasian radio tape/ tape recorder relafif mudah. Keterbatasan dari rekaman audio tape adalah dalam suatu rekaman sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi, kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya. - Kelebihan 1. Radio Tape telah menjadi perlatan yang rumlah dalam rumah tangga, sekolah, mobil,bahkan kantongan (walkman). 2. Merekam pereistiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio. - Keterbatasan 1. Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. 2. Kecepatan dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu musim perekam yang berbeda dengannya. • Slide Slide adalah suatu film transparansi yang berukuran 35mm dengan bingkai 2x2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastic. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Keuntungan dari menggunakan media slide yaitu, urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang, film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara / rekaman, film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu. Pengelompokan berbagai jenis media pembelajaran apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi, menurut Seels & Galsgow (1990:181-183) dibagi dalam dua kategori yaitu, pilihan media tradisional dan pilihan media mutakhir. - Kelebihan 1. Urutan gambar dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. 2. Film bingkai dapat menyajikan pereistiwa masa lalu atau peristiwa ditempat lain. - Keterbatasan 1. Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi film. 2. Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar dari pada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak di proyeksikan. • Film dan Video Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberi daya tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan dokumentasi dan pendidikan. - Keuntungannya 1. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti pada kata kerja jantung ketika berdenyut. 2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara teapat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. 3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi efektif. - Keterbatasan 1. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu ynag banyak. 2. Pada saat film dipertunjukan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa dapat mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut. • Komputer Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. - Keuntungan 1. Komputer dapat mengapodasi siswa yang lamban menerima pealajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersipat efektif dengan cara denganyang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang diingikan program yang digunakan. 2. Komputer dapat meransang siswa untuk mengerjakan latiahan, melakukan kehiatan laboratirum atau simulasi karena tersedianya animasi grafik warna, dan musik dapat menambah realisme. - Keterbatasan 1. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer. 2. Komputer hanya efektif apabla digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. PENGELOMPOKAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori / konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran. Ada beberapa cara untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan media pembelajaran dengan dasar pertimbangan tertentu. Pengolongan media ini dapat juga dilakukan dengan berdasarkan pada ruang lingkup pengertian media menurut para ahli yang mengemukakannya. Berikut klasifikasi media pembelajaran menurut beberapa ahli. Ada banyak klasifikasi yang telah dibuat oleh para ahli untuk memberi batasan pada suatu media. Rudi Bretz ( Sadiman, 2009:20 ) menggolongkan media ke dalam 8 kelas yaitu : 1) Media audio visual gerak 2) Media audio visual diam 3) Media audio semi gerak 4) Media visual gerak 5) Media visual diam 6) Media semi-gerak 7) Media audio 8) Media cetak image Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: 1) Media tradisional 2) Media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia). Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) Media hasil teknologi cetak 2) Media hasil teknologi audio-visual, 3) Media hasil teknologi berbasis komputer, 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu: 1) Media pembelajaran dua dimensi 2) Media pembelajaran tiga dimensi 3) Media pandang diam 4) Media pandang gerak 5) Benda sebenarnya 6) Presentasi verbal 7) Presentasi grafis 8) Potret diam 9) Film 10) Rekaman suara 11) Simulasi Sedangkan Thomas (2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; 1) Pengalaman langsung, 2) Pengalaman tiruan, 3) Pengalaman dari kata-kata. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: 1) Benda untuk didemonstrasikan, 2) Komunikasi lisan, 3) Media cetak, 4) Gambar diam, 5) Gambar bergerak, 6) Film bersuara, 7) Mesin belajar. Berdasarkan pemahaman di atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik peserta didik, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu. B. Macam-Macam Media Pembelajaran Dan Karakteristiknya Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu: 1. Media hasil teknologi cetak Media Pembelajaran yang menggunakan teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau photografis, contohnya antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik. Karakteristik media pembelajaran hasil cetak antara lain : 1) Teks dibaca secara linear 2) Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif 3) Ditampilkan secara statis atau diam 4) Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan 5) Berorientasi atau berpusat pada siswa. Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para guru hanya berfungsi dan berperan sebagai fasilitator saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membentuk gaya belajarnya masing masing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan penyemangat siswa yang sedang belajar. 6) Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai 2. Media hasil teknologi audio-visual Media Pembelajaran menggunakan Teknologi audi-visual adalah suatu cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual, penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape recorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristik media ini adalah : 1) Bersifat linear 2) Menyajikan visual yang dinamis 3) Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang 4) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak 5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif 6) Berorientasi pada guru pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konvensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistem ini guru mengkomunikasikan pengetahuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face). 3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai komputer assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial, penyajian materi secara bertahap, drills end practice/latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihan untuk mengaplikaskan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari dari dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan masing-masing ) Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan komputer: 1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear 2) Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang 3) gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini 5) Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi 6) Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi komputer 4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer Teknologi gabungan adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel (alat-alat tambahan), seperti: video disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio. Karakteristik media hasil gabungan teknologi dan computer. 1. Dapat digunakan secara acak, sekuensial, linear 2. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya 3. Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa 4. Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran. 5. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan 6. Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa 7. Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber 8. Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya C. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau media pembelajaran: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata) 2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: a) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal e) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram. f) Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll. 3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat di atasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk: a) Menimbulkan kegairahan belajar b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing. 4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam Memberikan perangsang yang sama Mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama. Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual antara lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghiraukan kegiatan - kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan. kelemahan audio visual: terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arief S. Sadiman, dkk (2002). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Latuheru. Harjanto (1997). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. John, D (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud. Sihkabuden (2002). Klasifikasi Media Pembelajaran. (tersedia) [online] http://www.edukasi.web.id ( 2 april 2013 ) Setyosari, Punaji, Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran. Malang : Elang. PEMBAHASAAN Berdasarkan pada pengklasifikasian yang digambarkan oleh para ahli mengungkapkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri khas suatu media berbeda berdasarkan tujuan dan maksud pengelompokkannya. Untuk itu sebenarnya media dipilih dan digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam rangka mempermudah proses belajar, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang sampaikan. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis media sederhana dan karakteristiknya. A. GAMBAR/FOTO Gambar/foto adalah media sederhana yang biasa sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain itu juga media gambar mempunyai tujuan menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi. Kelebihan media ini ialah: (1) Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal. (2) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua. (3) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya. Kelemahan media ini ialah : (1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata. (2) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. B. SKETSA Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagan-bagian pokok tanpa detail. Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan, semata-mata garis besar atau belum selesai. Kerap kali sebagai percobaan bahkan sebagai tanda untuk mengingat-ingat. Dalam penerapannya biasanya sebagai gambaran singkat tanpa bagian–bagian kecil yang mengemukakan gagasan tertentu. Pada umumnya merupakan rencana kasar yang umumnya menggunakan garis. Sketsa merupakan media visual sederhana sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu obyek guna menambah pemahaman visual siswa terhadap suatu objek dan memperlancar penguasaan obyek-obyek yang dihayatinya. C. DIAGRAM Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponen. Diagram, juga diartikan lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam suatu sistem. Diagram ini untuk menyederhanakan yang kompleks-kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Oleh karena diagram bersifat: (1) Simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti. (2) Untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut. (3) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti. Ciri-ciri diagram yang baik. (1) Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas. (2) Cukup besar dan ditempatkan secara strategis. (3) Penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. D. BAGAN/CHART Fungsi dari media sederhana ini adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi secara jelas dan sederhana antara lain: Perkembangan, Perbandingan, Struktur, Organisasi. Macam-macam media bagan antara lain: Tree chart, Flow chart E. GRAFIK Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan. Grafik merupakan suatu bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda-beda. Grafik lebih banyak merupakan garis-garis kurva. Dalam laporan ilmiah biasanya banyak dipergunakan grafik atau secara khusus, grafik garis. Dalam suatu grafik semacam itu setiap titik yang menggambarkan nilai-nilai tertentu. Dengan begitu akan timbul sebuah garis yang naik turun, atau sebuah kurva. Suatu gambar grafik pada hakekatnya menerapkan sistem koordinat tegak lurus yang menjadi kerangka grafik dengan menggunakan garis horizontal. Garis abscissa, sebagai sumber X, dan garis tegak – vertikal, garis ordinat, sebagai sumbu Y Macam-macam grafik: 1) Grafik garis (Line Graph), yaitu grafik yang paling dapat menggambarkan data secara tepat, dapat menggambarkan hubungan antara dua kelompok data dan dapat digunakan untuk data-data yang kontinyu. 2) Grafik batang Dalam grafik ini jumlah data dipertunjukkan dalam bentuk gambar. Yang perlu diperhatikan grafik gambar ini adalah: a) Simbol gambar yang dipakai sendiri (self Explanatory). b) Jumlah data yang diperlihatkan melalui jumlah gambar. c) Jumlah besar kecilnya gambar akan dapat dibaca apabila dibawah gambar tersebut diberikan angka yang sebenarnya. F. POSTER Poster adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhii dan memotivasi lingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan yang singkat tetapi padat, dan impresif karena ukurannya yang relatif besar. G. PETA Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Fungsinya : 1) Menyeleksi data 2) Memperlihatkan ukuran 3) Menunjukkan lokasi relatif 4) Memperlihatkan bentuk Unsur-unsurnya : 1) Judul Peta 2) Legenda / keterangan 3) Tanda arah / Orientasi 4) Skala 5) Inset 6) Sumber dan Tahun pembuatan peta 7) Simbol dan Warna 8) Proyeksi Peta H. GLOBE Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Kedudukan globe miring 66 1/2 terhadap bidang datar tempat globe, sebagaimana kedudukan bumi juga miring 66,5 terhadap bidang ekliptika. Kegunaan globe di antaranya adalah: 1) Memperagakan arah rotasi bumi yaitu dari barat ke timur 2) Memperagakan terjadinya siang dan malam 3) Menunjukkan bentuk muka bumi yang sebenarnya. 4) Menunjukkan sistem koordinat bola bumi I. PAPAN TULIS Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering digunakan adalah papan tulis, dan white board. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan, sket-sket gambar dengan menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan lebih jelas, menarik dan dapat berkesan bagi siswa. Syarat-syarat papan tulis yang baik adalah: 1) Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat 2) Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai. 3) Warna dasar white board putih. 4) Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm. Untuk penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu tulisan/gambar di papan harus jelas dan bersih, hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh dengan tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti peserta, hapuskan tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih. J. PAPAN FLANEL Papan Flanel/Flanel Board, media yang efektif untuk menyajikan pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan flanel adalah media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk menempel gambar-gambar, dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajian seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian effesien. Kelemahannya: 1) Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini tidak menjamin pada bahan yang berat, karena dapat lepas bila ditempelkan. 2) Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel tersebut akan berhamburan jatuh. Kelebihannya: 1) Karena kesederhanaan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru. 2) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti. 3) Dapat memusatkan perhartian siswa terhadap suatu masalah yang dibicarakan 4) Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung. K. PAPAN BULETIN Papan Buletin dan Papan Magnetik, fungsinya menerangkan sesuatu, dan memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Papan magnetik merupakan papan pamer yang terdiri dari permukaan baja tipis yang dilapisi magnet. Obyek dan informasi yang ingin ditunjukkan / dipamerkan diletakkan di atas karton yang dibelakangnya terdapat magnet kecil sehingga dengan mudah karton itu ditempelkan ke papan magnet dan dipindah-pindahkan. Papan buletin berfungsi sama dengan papan magnetik tetapi dapat pula digunakan untuk menampilkan visual tiga dimensi. Di samping itu, papan buletin biasanya ditempatkan pada lokasi yang dapat menarik perhatian orang-orang yang lewat sehingga dapat singgah dan membaca informasi di papan tersebut. Kelebihannya: 1) Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus 2) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung 3) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan 4) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas Kekurangannya: 1) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil 2) Memerlukan keahlian khusus dan penyajiannya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal) 3) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan 4) Pada saat di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas. L. FLIP CHART Flip chart adalah lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa: a. Gambar-gambar c. Huruf-huruf b. Diagram d. Angka-angka Flip chart tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat peta lipat tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana media tersebut ditempatkan Cara Membuat Flip Chart: Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan untuk menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai berikut: 1) Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid. 2) Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut. Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung pita. 3) Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut (seperti pada gambar 2). Peta ini dapat digantungkan pada papan tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding. 4) Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki. 5) Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan triplek/hardboard. M. AKUARIUM Akuarium secara berarti sebuah wadah air, tetapi secara umum diartikan sebagai wadah atau tempat untuk memelihara berbagai jenis komunitas kehidupan dalam air, seperti ikan, amphibi, tanaman air, moluska, koral, dan berbagai jenis invertebrata lainnya. Media ini efektif untuk menjelaskan pengetahuan yang berkenaan dengan ilmu alam misalnya ekosistem air. Berbagai jenis material dapat dijadikan bahan dasar pembuatan akuarium. Meskipun demikian, kaca lebih dikehendaki karena kaca sebagai benda transparan memungkinkan siswa untuk mengamati aktifitas kehidupan dalam air secara horisontal. Selain kaca, bahan transparan lain yang kerap digunakan untuk akuarium adalah akrilik Dalam menentukan pilihan antara kaca atau akrilik sebagai bahan dasar akarium, anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. N. BANGUN RUANG Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi ataupun volume. Bagian-bagian bangun ruang : 1) Sisi: bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya. 2) Rusuk: pertemuan dua sis yang berupa ruas garis pada bangun ruang. 3) Titik sudut: titik hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih. Jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal adalah: 1) Balok 5) Kerucut 2) Kubus 6)Tabung 3) Prisma 7)Bola 4) Limas O. DIORAMA Diorama adalah gambaran kejadian baik yang mempunyai nilai sejarah atau tidak yang disajikan dalam bentuk mini atau kecil. Kita bisa membuat apapun dalam diorama ini. Ingat, untuk mempermudah, gunakan skala yang seragam. Diorama lebih menekankan kepada isi pesan dari gambaran visual dan karakter tokoh. Diorama serasa lebih hidup. P. HERBARIUM Herbarium adalah koleksi/contoh tumbuhan yang telah dikeringkan/diawetkan, diklarifikasi dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu. Herbarium juga dapat diartikan sebagai lembaga pengelola atau tempat penyimpanan koleksi/contoh tumbuhan yang telah diawetkan. Herbarium digunakan sebagai alat identifikasi atau determinasi tumbuhan, penyedia informasi tumbuhan di suatu tempat, bahan peraga, data bagi peneliti, serta sebagai bahan tukar menukar koleksi tumbuhan herbarium. DAFTAR PUSTAKA Kustandi, Cecep (2010) ragam media sederhana (Tersedia) [online] : http://www.wordpress.com (27 agustus 2010) Khemakal, yani (2010) jenis-jenis media pembelajaran (Tersedia) [online] : http://www.khemakalyani.blogspot.com (desember 2010) RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN LAIN A. MEDIA AUDIO Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Terdapat beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorum bahasa. Radio merupakan suatu media yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lain, yaitu:  harga relatif murah  sifatnya mudah dipindahkan  bisa mengatasi masalah waktu jika digunakan bersama-sama  dapat mengembangkan daya imajinasi anak  dapat merangsang partisipasi aktif  dapat memusatkan perhatian siswa Kelemahan yang dimiliki media audio, antara lain:  sifat komunikasinya satu arah  biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrol  penjadwalan pelajaran dan siaran serng menimbulkan masalah Alat Perekam Pita Magnetic (tape recorder) adalah salah satu media pembelajaran yang tidak dapat diabaikan begitu saja untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik, yaiitu sistem full track recording, dan double track recording. Kelebihan dari media ini adalah:  Memiliki fungsi ganda yang efektif untuk merekan, menampilkan rekam dan menghapusnya  Pita rekam dapat diputar berulang-ulang  Rekaman dapat dihapus secara otomatis  Pita rekam dapat digunakan sesuai jadwal yang ada  Program kaset memberikan efisiensii dalam pembelajaran bahasa Kelemahan dari media pita rekam magnetik adalah:  daya jangkau terbatas,  dari segi biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak menjadi lebih mahal. Rekaman audio tape adalah cara ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu. Rekaman dapat disiapkan untuk sekelompok siswa, dan sekarang ini sudah lumrah rekaman dipersiapkan untuk penggunaan perorangan. Sudjana dan Rivai (1991:130) mengemukakan hubungan media audio dengan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi : 1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. Misalnya, siswa mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarnya. 2. Mengikuti pengarahan. Misalnya, sambil mendengarkan pernyataan atau kalima singkat, siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang mengandung arti yang sama 3. Melatih daya analisis. Misalnya, siswa menentukan urut-urutan kejadian atau suatu peristiwa, atau menentukan ungkapan mana yang menjadi sebab dan yang mana akibat dari pernyataan-pernyataan atau kalimat-kalimat rekaman yang didengarnya 4. Menentukan arti dan konteks. Misalnya, siswa mendengarkan pernyataan yang belum lengkap sambil berusaha menyempurnakannya dengan memilih kata yang disiapkan. Kata-kata yang disiapkan itu berbunyi sangat mirip dan hanya dapat dibedakan apabila sudah dalam konteks kalimat 5. Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan. Misalnya, rekaman yang diperdengarkan mengandung dua sisi informasi yang berbeda dan siswa mengelompokkan informasi ke dalam dua kelompok itu 6. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi. Misalnya, setelah mendengarkan rekaman suatu peristiwa atau ceritera, siswa diminta untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka sendiri Keuntungan menggunakan media rekaman audio tape dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Radio tape telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan 2. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan 3. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio 4. Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengkaji atau berpidato 5. Pengoperasian radio tape/tape recorder relatif mudah Keterbatasan dalam menggunakan media rekaman audia tape dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya 2. kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya Laboratorium Bahasa, adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran. Dalam laboratorium bahasa, setiap siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik. B. MEDIA PROYEKSI DIAM Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan dengan media grafisdalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain: Film Bingkaiadalah film transparan yang berukuran 35mm, sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi panjang pendeknya, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Kelebihan dari film bingkai, adalah:  materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siiswa secara bersamaan  perhatian anak dapat dipusarkan pada objek tertentu  fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas  film bingkai berada di bawah kontrol guru  penyimpanannya mudah  film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang  film bingkai adalah media yang relatif sederhana Kelemahan dari ifilm bingkai, adalah:  karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang  hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam  memerlukan ruangan yang gelap Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2×2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Program visual dapat dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai suara. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umunya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 sampai 100 buah lebih. Beberapa keuntungan dan keterbatasan film bingkai dapat dilihat berikut ini. Keuntungan: 1. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan 2. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan 3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan 4. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang. Jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar 5. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada terbatas 6. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabungkan dengan suara/rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah. 7. film bingkai dapat menyajikan perisriwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, obyek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas keterbatasan 1. Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi obyek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai 2. Film bingkai terlepas-lepas, dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer 3. Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak diproyeksikan Film Rangkai, film dalam media ini merupakan rangkai yang berurutan dan merupakan satu kesatuan. Film rangkai bisa dengan suara atau tanpa suara. Media ini digunakan untuk memperjelas isi materi. Proyektor Transparansi (OHP) atau media transparansi, adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, sebagai iperangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesan-pesan memerlukan alat proyeksi yang dinamakan Over Head Projector (OHP). Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya pada lambaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar membuat media ini berguna untuk menyajikan informasi pada kelmpok yang besar dan pada semua jenjang. OHP dirancang untuk dapat digunakan di depan kelas sehingga guru selalu berhadapan atau menatap siswanya. Penataan letak layar dan proyeksi bayangan sering menimbulkan layar yang berbentuk trapesium (keystone) yang sering mengganggu penampilan tayangan dan pandangan siswa. Akan tetapi hal itu dapat diatasi dengan memiringkan layar. Kelebihan OHP 1. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang sehingga guru dan murid tetap dapat saling melihat 2. Dapat menjangkau kelompok yang besar 3. Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia selalu dapat mengendalikan kelasnya 4. Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia 5. Peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus 6. Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna 7. Dapat disimpan dan digunakan berulang kali 8. Dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian materi Keterbatasan 1. Fasilitas OHP harus tersedia 2. Listrik pada ruang/lokasi penyajian harus tersedia 3. Tanpa layar yang dapat dimiringkan, sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapesium (keystoning) 4. Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaque Projector), dinamakan demikian karena bahan yang disajikannya bukan bahan yang tembus pandang, tapi benda-benda datar, serta warna dan anyaman dapat diproyeksikan. Kelebihan dari media ini adalah bisa langsung memproyeksikan pesan yang ada di buku, koran, majalah, foto, dan bahan cetak lainnya. Kelemahan dari media ini, harus digunakan pada ruangan yang gelap. Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri dari lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. C. FILM DAN VIDEO Film atau gambar merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinyu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap. Keuntungan Film dan Video 1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan obyek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut 2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan. Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu 3. Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya keberhasilan makanan dan lingkungan 4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, film dan video, seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia ke dalam kelas 5. film dan video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan 6. Dengan kemampuan dna teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga hingga kuncup itu mekar Keterbatasan 1. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak 2. pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut 3. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri Film, merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film Gelang, adalah jenis media yang terdiri darii film berukuran 8mm yang ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini akan terus menerus mengulang jika tidak dihentikan. Televisi adalah sustem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tertapi lebih pentng adalah mendidik. Oleh karena itu ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain, yaitu : (1) dituntun oleh instruktur – seorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman visual, (2) sistematis – siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana, (3) teratur dan berurutan – siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan di mana siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, (4) terpadu – siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis dan pemecahan masalah. Meskipun televisi memiliki berbagai kelebihan dalam menyampaikan pesan dan materi pelajaran, televisi juga mempunyai kelemahan seperti berikut ini. Keuntungan 1. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, obyek, spesimen, dan drama 2. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa 3. Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman 4. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri 5. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda 6. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dan lain-lain 7. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Di samping itu televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan Kelemahan 1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi searah 2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa 3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan 4. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan 5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan D. KOMPUTER Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulsi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU, unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer atau plotter). Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI) dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery. Komputer telah pula digunakan untuk mengadministrasikan tes dan pengelolaan administrasi sekolah. Berikut ini dikemukakan beberapa kekuatan dan keterbatasan komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Keuntungan : 1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan 2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme 3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya 4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau 5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan, peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer Kelemahan 1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal 2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengatahuan dan keterampilan khusus tentang komputer 3. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model yang lainnya 4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hakl tersebut tentu tidak akan dapat mengembankan kreativitas siswa 5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan perlatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih lebar E. MULTIMEDIA Saat ini yang menjadi trend dalam dunia pendidikan sehubungan dengan pemanfaatan media, adalah dengan menggunakan berbagai media (multimedia), disebut multimedia karena dalam media ini merupakan kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis, dll. Sekarang ini multi media di arahkan kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat, dan membantu dalam dunia pendidikan. Apalagi saat ini media komputer sangat boomingdengan adanya teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran, internet yang merajalela memberikan pengaruh yang positif dalam pelaksanaan pembelajaran dengan adanya program e-learning, e-education, dan lai-lain. Kelebihan dari multimedia ini adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok, selain memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, media komputer juga memberikan rangsangan yang cukup besar, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan juga memberikan. Kelemahan dari media ini adalah harganya yang relatif mahal, sehingga belum terjangkaunya seluruh sekolah untuk menyediakannya, selain memberikan pengaruh yang positif, komputer dalam hal ini internet memberikan dampak negatif terhadap siswa, karena kurang kontrolnya guru memberikan kemungkinan-kemungkinan bagi siswa untuk membuka situs-situs yang tidak mendidik. DAFTAR PUSTAKA Arif Sadiman, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Ishak Abdulhak, Wina S. (1995). Media Pendidikan Suatu Pengantar. P3MP IKIP Bandung. Aryanto, Budi. (2010). Ragam Media Pembelajaran. (Tersedia) [Online]: http://cecepkustandi.wordpress.com/2010/08/27/ragam-media-pembelajaran (04 April 2013) PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media efektif yang di kenal dengan istilah ASSURE ( ASSURE adalah singkatan dari Analyze leaner characteristics, State objective, Select or modift media, Utilize, Require learner response, and Evaluate). Model ini menyarankan 6 kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut: (A) Menganalis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau penrguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi: pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka. (S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran yaitu perilaku atau kemampuan baru apa yang di harapkan siswa memiliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi media dan urut-urutan penyajian dalam kegiatan belajar. (S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, maka materi dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Apabila materi dan media yang ada tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran partisipan, maka materi dan media itu dapat di modifikasi. (U) Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. (R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai efektivitas proses belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuuman informasi/pelajaran, atau menganalisis alternatif pemecahan masalah atau kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakkan partisipasi yang lebih besar. (E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, efektivitas media, pendekatan, dan guru sendiri. A. PEMILIHAN MEDIA Pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat di lakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini : a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia, sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material). b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran baragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori pembelajarn itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula. c. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dengan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya. d. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivannya. e. Dalam pemilihan media, sebaiknya dipertimbangkan pula hal-hal berikut ini : 1) Kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat ( visual dan atau audio) 2) Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan atau kegiatan fisik). 3) Kemampuan mengakomodasikan umpan balik. 4) Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulu, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama). Misalnya untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan. f. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut : a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. d. Organisai isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan di pelajari dia tur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. e. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasikan informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. h. Umpan balik. Hasil belajar dari dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. i. Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar ia didorong untuk terus belajar. j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengansekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, maka pengetahuan atau keterampilan harus sering di ulang dan di latih dalam berbagai konteks. k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau menstransfer hasil belajar pada masalah situasi baru. Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Untuk itu terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, sebagai berikut : a. Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Media di pilih brdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan secara umum, mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif. b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik, memerlukan simbol dan kode yang berbeda, karenanya memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. c. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah di peroleh, atau mudah di buat sendiri oleh guru. d. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. e. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika di gunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan seterusnya. f. Mutu teknis. Pengembangan visual baikgambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan sleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan : 1. Memilih jenis media dengan materi kurikulum Sewaktu akan memilih jenis media yang akan di kembangkan atau diadakan , maka yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana terdapat di kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian telaah tentang jenis media apa yang di nilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah, tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran. 2. Keterjangkauan dalam pembiayaan Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangakan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 3. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran. Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apa pun, kalau tidak di dukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online, apabila disekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di dukung oleh local area network (LAN). 4. Ketersediaan media pembelajaran di pasaran. Media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dan membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran. 5. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan oleh pembuatannya, ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah, sehingga dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu agar dapat terampil mengoperasikan peralatan tersebut. B. PENGUNAAN MEDIA Media yang akan di bahas di sini mengikuti taksonomi leshin dan kawan kawan (1992) yaitu : 1. Media Berbasis Manusia Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif ,yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah di bangun berdasarkan masalah yang harus di pecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebagai berikut: a. Merumuskan masalah yang relevan. b. Mengidentifikasikan pengetahuan dan keterampilan terkait ntuk memecahkan masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan pengetahuan. c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat di terapkan untuk pemecahan masalah. d. Tuntun eksplorasi siswa . sebagai seorang guru untuk pemecahan masalah peranya adalah: 1) Membiarkan eksplorasi siswa tidak terintangi ,partisipasi aktif dan bertanya. 2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu. 3) Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi tugas atau masalah. 4) Membantu siswa mengidenifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman yang lalu yang berisikan masalah serupa.jaga agar apada awalnya analogi ini sederhana. 5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salah jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah,serta 6) Gunakan representasi grafik masalah yang di hubungkan dengan uraian verbal. e. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan. f. Nilailah pengetahuan sisa dengan memberikan masalah baru untuk di pecahkan. Adapun teknik bertanya ala socrates ,penekananya adalah pada penjelasan dan konsep konsep dan gagasan melalui penggunaan pertanyaan pancingan. Langkah-langkah teknik pembelajarann ala socrates adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta siswa berbagi ,menganalisis ,mengevaluasi dan mensintesis pekerjaan atau tugas mereka, sebagai berikut : • Bagaimana tim pekerjaan mandiri di manfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar? • Mengapa jarang sekali siswa bercita-cita untuk berprofesi di bidang pendidikan kejuruan? b. Pelajaran mungkin bisa di mulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan eksplorasi. Siswa kemudian dapat di kelompokan ke dalam kelompok kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan yang muncul pada pembahasan kelompok besar. c. Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja bersama sama dalam kelompok,perorangan,seorang demi seorang atau secara bebas. Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran interaktif, maka di kemukakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi pokok bahasan. b. Mengembangkan sajian pembelajaran mencakup semua informasi yang di harapkan siswa harus kuasai. c. Membaca atau mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan dimana dialog dialog interaktif dapat di gabungkan atau di sisipkan. d. Menetapkan jenis informasi yang di inginkan dari siswa ; kembangkan pertanyaan atau strategi lain yang memerlukan keikutsertaan siswa menganalisis ,mensistensis ,mengevaluasi atau membuat keputusan. e. Menentukan pesan pesan yang ingin di sampaikan dengan kegiatan interaktif. f. Menetapkan butir butir diskusi penting . butir butir penting ini dapat di sajikan setelah melibatkan siswa dalam diskusi atau kegiatan strategis lainya. Beberapa cara yang dapat di gunakan untuk menarik perhatian adalah : (a) Memulai pembelajaran dengan memusatkan pada aplikasi isi berbgai isu yang relevan dengan siswa , bagaimana siswa akan menggunakan atau menerapkan informasi baru ini, (b) Menginformasikan kepada siswa apa yang di harapkan dapat mereka kerjakan, dan (c) Memulai dengan mengajukan pertanyaan atau mengajukan masalah yang memusatkan perhatian terhadap informasi yang harus di pelajari oleh siswa. 2. Media Berbasis Cetakan Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum di kenal adalah buku teks ,buku penuntun, jurnal, majalah,dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu di perhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi,format.,organisasi,daya tarik,ukuran huruf , dan penggunaan spasi kosong. 3. Media Berbasis Visual Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Bentuk visual dapat berupa : 1) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda. 2) diagram yang melukiskan hubungan hubungan konsep ,organisasi dan struktur isi materi. 3) peta yang menunjukkan hubungan hubungan ruang di antara unsur unsur dalam isi materi. 4) grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambar atau angka-angka. Prinsip umum yang perlu di ketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual adalah a. Usahakan sajian visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis ,karton ,bagan,dan diagram. b. Visualisasi di gunakan untuk menekankan informasi sasaran ,sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. c. Gunakan grafik untuk mengambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pembelajaran untuk di gunakan oleh siswa mengorganisasi informasi. d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. e. Gunakan gambar untuk melikiskan perbedaan konsep konsep ,misalnya dengan menampilkan konsep konsep yang di visualisasikan secara seimbang. f. Hindari sajian visual yang tak berimbang g. Tekankan kejelasan dan kecepatan dalam semua sajian visual. h. Sajian visual yang di proyeksikan harus dapat terbaca dan mudah di baca i. Sajian visual (diagram) sangat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks. j. Mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila: (1) jumlah objek dalam visual yang akan di taksirkan dengan benar di jaga agar terbatas;(2) jumlah aksi terpisah yang penting pesan pesanya harus di tafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas,dan (3) semua objek dan aksi yang di maksudkan di lukiskan secara realistis, sehngga tidak terjadi penafsiran ganda. k. Unsur-unsur pesan dalam visua itu harus di tonjolkan dan dengan mudah di bedakan dari unsur unsur latar belakang untuk memperoleh pengolahan informasi. l. Caption keterangan gambar harus di siapkan terutama untuk : (1) menambah informasi yang sulit di lukiskan secara visual,seperti lumpur, kemiskinan ,dll ,(2) memberi nama orang ,tempat,atau objek ,(3) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa yang sedang di kerjakan ,di pikirkan,atau di katakan orang dalam gambar. m. Gunakan warna secara realistis n. Warna dan pemberian bayangan di gunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. 4. Media Berbasis Audio Visual Yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang di perlukan dalam audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan banyak persiapan,rancangan dan penelitian. 5. Media berbasis komputer Secara umum penggunaan komputer sebagai media pembelajaran mengikuti proses pembelajaran berikut ini: a. Merencanakan ,mengatur,mengorganisasikan ,dan menjadwalkan pembelajaran. b. Mengevaluasi siswa (tes). c. Menggumpulkan data mengenai siswa. d. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran. e. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perorangan). 6. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, secara efektif memerlukan keterampilan sbb (Achsin,1986): a. Keterampilan menggumpulkan informasi ,meliputi keterampilan : (a) Mengenal sumber informasi dan pengetahuan, (b) Menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan cara menggunakan katalog dan ideks, (c) Menggunakan bahan pustaka baru ,bahan referensi seperti inseklopedia,kamus ,buku tahunan,dll. b. Keterampilan mengambil intisari dan mengoranisasaikan informasi meliputi : (a) Memilih informasi yang relevan, (b) Mendokumentasikan informasi dan sumbernya. c. Keterampilan menganalisa,menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi meliputi: (a) Memahami bahan yang di baca, (b) Membedakan antara fakta dan opini, (c) Menginterpretasikan informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan. d. Keterampilan memggunakan informasi , meliputi : (a) Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, (b) Menggunakan informasi dalam diskusi (c) Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan. DAFTAR PUSTAKA Ahmaloeddin, Noeraniah, (1999). Buku Teks Generasi Baru Biologi SLIP3. Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Widya Utama. Arif Sadiman, dkk. (1986). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. Ase S. Muchyidin. (2004). “Sumber Belajar dan Menumbuhkan Minat Baca”. Makalah. Tidak diterbitkan. Ishak Abdulhak, Wina S. (1995). Media Pendidikan Suatu Pengantar. P3MP IKIP Bandung.